TEMPO.CO, Bekasi - Tiga anggota polisi dikeroyok delapan orang ketika menggerebek toko obat yang diduga menjual obat keras tanpa resep pada Kamis malam, 1 November 2018. Peristiwa yang membuat ketiga polisi luka-luka itu terjadi di Jalan Bintara Pradana, Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Baca juga:
Tentara Dibacok Enam Begal di Bekasi, Polisi: Pelaku Remaja
Berdasarkan informasi yang dirangkum Tempo, ketiga anggota Kepolisian Sektor Bekasi Kota tersebut adalah Inspektur Dua Kabul Priyono, Brigadir Kepala M. Solichin dan Brigadir Dua Arif Prabowo. Mereka mendatangi toko obat F2 di Jalan Bintara 11, karena mengaku menerima laporan masyarakat kalau toko itu menjual obat terlarang.
Sampai di toko, seorang yang diduga pemilik toko menghubungi orang yang disebutnya sebagai anggota Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya berpangkat Komisaris. Bersamaan dengan itu, datang delapan orang diduga preman ke lokasi yang sama. Tanpa basa-basi, ketiga polisi tersebut dikeroyok.
Karena kalah jumlah, ketiga polisi itu segera melarikan diri menuju pos polisi tak jauh dari lokasi toko. Namun penganiayaan tetap terjadi hingga korban babak belur. Korban mengalami luka sebagian besar di wajah seperti pelipis robek, hingga hidung patah.
Baca juga:
Lion Air Jatuh, Tim Bekasi Temukan Uang Dollar di Muara Gembong
Kapolres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto, membenarkan peristiwa itu dan mengatakan segera menerjunkan tim ke lokasi. Menurut dia, satu orang pelaku utama berinisial A sudah bisa langsung ditangkap. "Tujuh lainnya melarikan diri ke jalan tol," kata Indarto, Jumat, 2 November 2018.
Indarto mengimbau para pelaku pengeroyokan segera menyerahkan diri. Sebab, menurut Indarto, timnya bakal melakukan pengejaran sampai tertangkap, "Kalau melawan akan diberikan tindakan tegas," ujar Indarto.
Adapun penggeledahan di toko obat, menurut Indarto, menemukan ribuan butir obat keras yang dijual tanpa resep dokter. Pemiliknya, berinisial R, tak ada di tempat ketika tim dari polres datang. “Kami telah menyita obat-obatan tersebut dan lokasi juga telah dipasangi garis polisi," ucap Indarto.