TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan niatnya menindaklanjuti program nikah massal. Menurut Anies, nikah massal akan lebih optimal bila pemerintah meneruskannya dengan pemberian pendidikan pasca-nikah.
Baca: Anies Baswedan: Nikah Massal Tradisi Malam Tahun Baru di Ibu Kota
"Setelah ini kami bisa merancang program pasca-nikah karena kami ingin mereka menjadi keluarga yang baik," kata Anies seusai acara nikah massal di Park and Ride Thamrin, Jakarta Pusat, Senin petang, 31 Desember 2018.
Program lanjutan itu, kata Anies, dapat diintegrasikan dengan pelatihan OKEOCE. Dapat juga dengan pemberian pendidikan parenting atau penambahan wawasan manajemen ekonomi keluarga.
Tahun ini, Anies mengklaim nikah massal berhasil. Buktinya, ia memaparkan, jumlah peserta yang mengikuti gelaran tersebut bertambah. Bila tahun lalu, nikah massal hanya diikuti 434 pasangan, tahun ini ada 557 mempelai bergabung.
Baca : Pendaftar Nikah Massal Saat Malam Tahun Baru Tembus 557 Pasangan
"Terdiri atas 221 pasang yang menikah dan 336 isbat," ucap Anies. Anies mengatakan nikah massal bakal konsisten digelar sekaligus menjadi ritus tahunan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam acara nikah massal, seluruh pasangan akan memperoleh mahar gratis dari Pemerintah DKI Jakarta. Kepala Biro Pendidikan, Mental, dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta Hendra Hidayat sebelumnya memaparkan, mahar pernikahan itu ialah seperangkat alat salat dan uang Rp 500 ribu. Adapun setiap kelurahan di Ibu Kota menyediakan kuota tiga pasangan untuk ikut program ini.