TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah menetapkan enam tersangka pelaku pengeroyokan di Tamansari, Jakarta Barat, yang menewaskan Nanda (22), warga Bogor. Pengeroyokan itu terjadi pada Minggu dini hari 13 Januari 2019 saat korban bersama teman-temannya pulang dari reuni di Monas.
Baca berita sebelumnya:
Pengeroyokan Sadistis di Tamansari, Polisi Tangkap Provokator
Kepala Polsek Metro Tamansari Ajun Komisaris Besar Ruly Indra menuturkan pengeroyokan tepatnya terjadi di depan Ruko Bukit Jaya, Jalan Tamansari Raya, sekitar Pukul 01. Saat itu, Ruly menambahkan, korban selesai reuni bersama teman-temannya di kawasan Monas Jakarta Pusat.
"Korban sengaja datang dari Bogor ke Jakarta untuk reunian bersama teman sekolahnya di Monas," kata Ruly, Jumat 18 Januari 2019.
Setelah selesai reuni, sekitar pukul Sabtu 23.00 WIB, korban dan teman-temannya kembali pulang. Namun karena ketinggalan KRL menuju Bogor, korban berniat bermalam di rumah temannya di Tamansari.
Baca:
Pengeroyokan Grup Band di Kemang, Polisi: Ada yang Teriak Viking
Saat di perjalanan itulah, di sekitar lokasi pengeroyokan, korban dengan delapan orang temannya bertemu segerombolan remaja yang sedang bermain bola. Rombongan korban melintas berjalan kaki.
Entah apa sebabnya, tak lama berselang, ada yang melempar botol air mineral ke arah korban. Seorang dari pengeroyok langsung mengeluarkan senjata tajam dari pinggang dan mengejar rombongan korban.
Nahas untuk Nanda karena tak bisa melarikan diri dan dikeroyok. Dia menderita luka bacok di pinggang kiri, siku tangan kiri, kaki kiri, punggung, dan paha. Termasuk di kepala terkena pukulan batu. Korban sempat hendak dibawa ke RS Husada tapi dalam perjalanan meninggal.
Baca:
Digelar di Polda, Ini 20 Adegan Rekonstruksi Pengeroyokan TNI
Belakangan polisi telah menetapkan P (22) sebagai tersangka otak dan provokator dari pengeroyokan itu. P ditangkap di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis lalu.
"Dia pemicu, otak di balik penyerangan. Dia yang paling banyak dan pertama kali membacok korban," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Tamansari, Ajun Komisaris Rango Siregar.
ANTARA