Sementara itu, PKS telah mengusung dua nama. Kandidat partai mereka ialah mantan Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, dan Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Agung Yulianto.
- Gerindra tolak ada kesepakatan dengan PKS
Wakil Ketua Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan, pada September lalu, belum ada kesepakatan yang dibahas dalam rapat dewan pimpinan pusat dan dewan pembina kedua partai soal jatah mutlak untuk PKS. Pernyataan itu menyusul penetapan M Taufik sebagai cawagub DKI Jakarta kala itu.
- Muncul nama selain M Taufik di Gerindra
Jalan tiga bulan kursi cawagub kosong, penentuan nama pengganti Sandiaga Uno belum jua menemui titik cerah. Malah, dalam perkembangannya, muncul isu nama-nama baru yang akan dicalonkan dari Partai Gerindra. Pada akhir September lalu, santer beredar Rahayu Saraswati atau Sara Djojohadikusumo akan dicalonkan oleh Gerindra.
Kemunculan nama Sara dalam bursa Cawagub DKI Jakarta semakin terang saat diusung dua sayap partai. Sayap Partai Gerindra, KIRA dan TIDAR, disebut mendukung Sara melenggang dalam kontestasi."Mbak Sara diusulkan sebagai alternatif Wakil Gubernur DKI," ujar politikus Gerindra, Andre Rosiade, Selasa sore, 25 September 2018.
Sara Djojohadikusumo telah membenarkan adanya dukungan yang mengalir kepadanya tersebut. Perempuan kelahiran 1986 yang kini duduk di Komisi VIII DPR RI ini adalah keponakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Tapi alasan yang diterimanya untuk dukungan itu disebutkannya sebatas faktor sejarah, bahwa belum pernah ada perempuan menjadi Wagub DKI Jakarta.
- Gerindra beri kursi Cawagub DKI untuk PKS
Setelah perundingan alot, Gerindra akhirnya memberikan kursi cawagub kepada PKS. Kesepakatan ini berdasarkan pertemuan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta pada Oktober lalu. "Sudah disetujui dua partai," kata Wakil Ketua DPRD Jakarta dari Fraksi PKS, Triwisaksana, di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Oktober 2018.