- Babak baru, fit and proper test
Setelah tercetus dua nama cawagub DKI, agenda uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test dua calon mulai dicanangkan. PKS sebelumnya menilai fit and proper test tidak perlu dilakukan. Namun, setelah berunding kembali, agenda ini dianggap perlu.
Sedianya, PKS dan Gerindra akan bertemu pada 4 Desember lalu untuk membahas agenda ini. Alih-alih bersemuka, Gerindra malah mengundur perjumpaan tersebut. Walhasil, jadwal uji kelayakan dan kepatutan cawagub lagi-lagi molor.
Pada akhir Desember, badan fit and proper test baru terbentuk dari Gerindra, yakni Syarif dan ahli dari LIPI yakni Siti Zuhro. Sedangkan dari PKS, badan ini dibentuk menyusul.
- Cawagub berkembang menjadi tiga nama
Pada awal Januari, dua nama Cawagub DKI berkembangmenjadi tiga nama. PKS telah memasukan Abdurahman Suhaimi dalam bursa kontestasi. Suhaimi dipastikan akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan bersama Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. PKS tak menggamblangkan partainya menyorongkan Suhaimi, yang kini menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS di DPRD Jakarta.
Baca : Cawagub DKI, Anies: Begitu Nama Sampai, Langsung Kirim ke DPRD
- Mengerucut dua nama setelah uji kelayakan
Rangkaian uji kelayakan telah dimulai sejak 27 Januari. Tim panelis menguji tiga kandidat nama cawagub. Pada 11 Januari, tim mengajukan dua nama yang lolos tes uji. Dua nama ini dibawa ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta untuk dipilih. Nama yang mendapat suara terbanyak akan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru. Humas DPW PKS DKI Jakarta Zakaria Maulana Alif mengatakan rangkaian tes memperoleh nama cawagub kali ini tak biasa. "Ini memang luar biasa, satu-satunya mungkin ya, pemilihan cawagub yang asesment-nya sampai luar biasa begini," katanya pada 8 Februari lalu.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | LANI DIANA | M JULNIS FIRMANSYAH