TEMPO.CO, Jakarta - Syarif, anak buah kapal (ABK) di KM Pesisir 3 membereskan barang-barangnya yang tersisa pasca kebakaran kapal di Muara Baru, Jakarta Utara, untuk dibawa pulang ke kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah. Syarif, yang bekerja sebagai montir pendingin ikan, terpaksa pulang kampung karena kapal milik bosnya terbakar habis pada Sabtu, 23 Februari 2019.
Baca juga: Kebakaran Kapal di Muara Baru, Polisi Temukan Sumber Api
Tak hanya membuatnya kehilangan pekerjaan, api yang mengamuk kemarin juga menghabiskan hampir seluruh hasil kerjanya selama dua tahun di Jakarta. Sehingga ia pulang tanpa membawa buah tangan apapun untuk anak istrinya.
"Pusing, di sini mau kerja apa lagi? Itu toko-toko pada tutup, susahnya gitu," ujar Syarif di Muara Baru, Jakarta Utara, Ahad, 24 Februari 2019.
Rekan kerja Syarif di KM yang sama, Oki, juga hanya dapat mengelus dada. Ia kehilangan uang sebanyak Rp 4 juta dan harta benda lainnya.
Saat kebakaran, Oki panik melihat api yang menyambar dengan cepat. Tanpa pikir panjang pemuda berusia 34 tahun itu menyelamatkan dirinya. "Nggak sempet ngambil apa-apa, baju juga cuma ini doang," ujar Oki.
Sementara itu, Andi, bos pemilik belasan kapal di Muara Baru mengatakan terpaksa meliburkan ratusan anak buahnya. Seban, tujuh kapal miliknya menjadi korban dari peristiwa tersebut.
Andi mengatakan dalam satu kapal ada 15 ABK yang bekerja. Jika dikali tujuh, artinya ada sekitar 105 orang yang tak dapat bekerja. "Kalau yang terbakar diliburkan dulu. Mungkin bantu-bantu kerja dulu," ujar Andi.
Sepanjang Sabtu sore, malam, hingga Ahad subuh ini, kebakaran hebat melanda Pelabuhan Muara Baru. Sebanyak 21 unit mobil pemadam dan 115 petugas dari Damkar Jakarta Timur dan Jakarta Barat berusaha menjinakkan si jago merah. Api yang berkobar sejak Sabtu Pukul 15.00 WIB itu baru benar-benar bisa dipadamkan Ahad, pukul 05.30 WIB.
Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan saat ini ada 34 kapal yang menjadi korban kebakaran tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan ihwal penyebab kebakaran yang diduga karena percikan api dari las.
"Kami periksa dari anak buah kapal, kapten, pemilik, dan regulator Syahbandar Pelabuhan Muara Baru," ujar dia.
Baca juga: Kebakaran di Muara Baru, Kapal Riset Baruna Jaya I Nyaris Hangus
Hingga Ahad sore, bangkai kapal sisa kebakaran kapal di Muara Baru masih mengeluarkan asap. Angin laut juga membuat kobaran api muncul dari kayu yang telah menjadi bara. Hal ini membuat petugas Damkar terus bersiaga agar api tak melebar.