Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebakaran di Muara Baru, Nelayan Sulit Urus Izin Melaut dari KKP

image-gnews
Petugas tengah berusaha memadamkan api yang kembali muncul dari bangkai kebakaran kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Ahad, 24 Februari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Petugas tengah berusaha memadamkan api yang kembali muncul dari bangkai kebakaran kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Ahad, 24 Februari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para nelayan Muara Baru di Jakarta Utara  mengeluhkan kesulitan mengurus izin melaut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Akibat surat izin melaut tak kunjung keluar, kapal pun harus terus bersandar di pelabuhan. 

Baca: Lebih dari 20 Kapal Nelayan Terbakar di Pelabuhan Muara Baru

Banyaknya kapal yang tak bisa melaut itu menyebabkan pelabuhan Muara Baru dipenuhi kapal. Pada saat terjadi kebakaran kapal di Muara Baru pada akhir pekan lalu, sekitar 30 kapal terbakar.   

"Perizinan selama ini sangat sulit, banyak yang terhambat jadi kapal kapal banyak yang mangkrak di pelabuhan. Jadi posisi kolam cukup padat," ujar Anto, pemilik beberapa kapal di Muara Baru pada Ahad, 24 Februari 2019. 

Anto mengaku memiliki sejumlah kapal dengan kapasitas lambung kapal yang bervariasi, mulai dari 30 Gross Ton (GT) sampai 100 GT. Namun semua kapal miliknya itu kini tinggal puing-puing. 

Kondisi kapal nelayan yang telah hangus terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Ahad, 24 Februari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Dia tak tahu apa yang membuat izin tersebut tak kunjung keluar. Padahal, kata dia, pihaknya sudah melengkapi berkas yang diminta seperti data ukuran ukuran dan daya angkut kapal. Namun oleh pihak KKP, ia justru diminta melakukan pengukuran ulang.

"Kami sudah ikuti terus, tapi terakhir dari ibu Susi (Menteri KKP Susi Pudjiastuti) minta Laporan Kegiatan Perikanan (LKP) dan Laporan Kegiatan Usaha (LKU) harus sesuai dengan ukuran kapal. Padahal hasil tangkapan belum tentu," ujar Anto. "Jadi kalau kami dapat 50 ton, harus ngaku 100 ton kan gak mungkin."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anto menduga hal itulah yang membuat izinnya melaut tak kunjung terbit. Menurut dia, masalah itu juga dialami nelayan lain.

Syarif, pekerja di KM Pesisir 3, mengatakan dirinya sudah sebulan lebih tak melaut karena izin melaut yang tidak kunjung keluar. Saat kebakaran terjadi, Syarif mengatakan kapalnya bersama puluhan kapal yang tak bisa melaut tengah bersandar. 

"Pas tahu ada kebakaran langsung nyelametin diri, enggak sempat ngambil apa-apa, baju juga cuma ini doang. Selain baju, duit 4 juta lebih ketinggalan di dalam," ujar Syarif dengan nada lesu. 

Sepanjang Sabtu sore, malam, hingga Ahad subuh ini, kebakaran hebat melanda Pelabuhan Muara Baru. Jumlah pemadam yang dikerahkan sebanyak 21 unit mobil dan 115 petugas. Api yang berkobar sejak Sabtu Pukul 15.00 WIB itu baru benar-benar bisa dipadamkan Minggu Pukul 05.30 WIB. 

Baca: Kebakaran Kapal Nelayan di Muara Baru, Polisi Temukan Sumber Api

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Subejo mengatakan pihaknya masih menghitung jumlah kapal nelayan di Pelabuhan Muara baru yang dilalap si jago merah. "Sedang dilakukan cross chek lagi mengenai jumlah pastinya, kisarannya memang 22 sampai 30," kata dia. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

1 jam lalu

Aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia membentangkan spanduk tentang tata kelola sampah saat kegiatan bersih sampah dan audit merek (brand audit) di Pantai Tirang, Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 12 November 2023. Dalam aksi tersebut Greenpeace Indonesia melalui kampanye Break Free From Plastic ingin menekankan tanggung jawab produsen yang diperluas (Extended Producer Responsibility) atas pengolahan atau pembuangan produk pasca-konsumen serta mendorong produsen untuk berkomitmen mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan bungkusan sesuai dengan mandat peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk peta jalan pengurangan sampah oleh produsen pada tahun 2030. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

18 jam lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.


Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

2 hari lalu

Petugas sedang memadamkan api yang membakar sebuah ruko di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat, 19 April 2024. Foto: ANTARA/Khaerul Izan
Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?


Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

3 hari lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

3 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.


Cerita Petugas Damkar Tak Bisa Selamatkan 7 Orang saat Kebakaran di Mampang

6 hari lalu

Petugas sedang memadamkan api yang membakar sebuah ruko di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat, 19 April 2024. Foto: ANTARA/Khaerul Izan
Cerita Petugas Damkar Tak Bisa Selamatkan 7 Orang saat Kebakaran di Mampang

Kebakaran toko Saudara Frame & Galery di Mampang Prapatan Kamis kemarin mengakibatkan tujuh orang tewas


Tujuh Orang Tewas dalam Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan

7 hari lalu

Petugas sedang memadamkan api yang membakar sebuah ruko di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat, 19 April 2024. Foto: ANTARA/Khaerul Izan
Tujuh Orang Tewas dalam Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan

Tujuh orang tewas dalam kebakaran ruko Saudara Frame dan Galery di Mampang Prapatan.


Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

7 hari lalu

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono, saat menggelar konferensi pers kejahatan multidimensi oleh KM MUS asal Juwana, Pati, di Pangkalan PSDKP Tual, Maluku, Rabu, 17 April 2024. Dok. Humas Ditjen PSDKP KKP
Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

ABK yang lari dari kapal ikan asing loncat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu tak selamat.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

7 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

8 hari lalu

Kebakaran melumatkan tiga rumah warga di permukiman warga di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 17 April 2024. Kebakaran itu terjadi sekitar 13.00 WIB. TEMPO/Ihsan Reliubun
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.