TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta merilis data banjir yang terjadi di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Dalam data itu tercatat 84 orang terpaksa mengungsi. Mereka tinggal di Kelurahan Kedaung Kali Angke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Baca: Ada 35 Titik Banjir Terpantau di Jakarta Akibat Hujan Kemarin
"Mengungsi sementara saja sambil menunggu penyedotan," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Atika Nur Rahmania, Rabu, 6 Maret 2019.
Pengungsi berasal dari RW 002 dan RW 004 Kelurahan Kedaung Kali Angke. Di RW 002 sebanyak 25 keluarga yang terdiri dari 64 jiwa harus mengungsi. Sementara itu, empat keluarga dan 11 jiwa di RW 004 terdampak banjir.
Pemerintah DKI mencatat penyebab banjir di dua RW itu dikarenakan hujan deras. Air mulai masuk permukiman pada 5 Maret 2019 pukul 02.30 WIB. Pada pukul 06.00 WIB, air setinggi 75 sentimeter merendam sebagian Kecamatan Cengkareng.
Air dipastikan telah surut di hari yang sama setelah banjir selama 12 jam. Menurut Atika, pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
Banjir juga merendam 143 RT di 12 kecamatan wilayah utara dan barat Jakarta kemarin. Gubernur Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan tentang banjir tersebut. Alasannya, pemberitaan mengenai banjir selama ini lebih banyak menimbulkan sensasi.
Baca: Emoh Jelaskan, Anies Anggap Berita Banjir Jakarta Hanya Sensasi
Menurut Anies, sensasi karena data yang kerap tak lengkap. Dia meminta wartawan yang bertanya dan menulis tentang banjir agar menyiapkan juga data jumlah RT yang terendam dan lamanya banjir. "Saya berharap teman-teman menulis jumlah RT-nya berapa, durasinya berapa lama, karena sensasinya enggak sebanding dengan kondisinya," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, 5 Maret 2019.