Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Penjelasan Siti Aisyah Menghilang dari Kampungnya

image-gnews
Siti Aisyah, WNI yang diadili atas pembunuhan Kim Jong Nam, meninggalkan Pengadilan Tinggi Alam Shah di Selangor, Malaysia, Kamis, 16 Agustus 2018. Siti dan Doan mengaku telah dijebak dengan diajak bermain dalam sebuah acara <i>reality show</i> di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, pada 13 Februari 2018. REUTERS/Lai Seng Sin
Siti Aisyah, WNI yang diadili atas pembunuhan Kim Jong Nam, meninggalkan Pengadilan Tinggi Alam Shah di Selangor, Malaysia, Kamis, 16 Agustus 2018. Siti dan Doan mengaku telah dijebak dengan diajak bermain dalam sebuah acara reality show di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, pada 13 Februari 2018. REUTERS/Lai Seng Sin
Iklan

TEMPO.CO, Serang - Siti Aisyah menghilang setelah kepulangannya ke kampung halaman di Serang, Banten, pada Selasa malam 12 Maret 2019. Aisyah adalah Tenaga Kerja Indonesia yang diadili di pengadilan Malaysia bersama seorang lainnya asal Vietnam dalam perkara pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Baca:
Sudah Tiga Hari Dua Malam Siti Aisyah Tak Ditemukan di Kampungnya

Kapolres Kota Serang Ajun Komisaris Besar Firman Affandi mengatakan Siti Aisyah menghilang dari Kampung Rancasumur, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, atas keinginannya sendiri. "Siti Aisyah ingin menenangkan diri dan minta dijemput Kementerian Luar Negeri," ujar Kapolres saat dihubungi, Jumat 15 Maret 2019.

Siti Aisyah (tiga dari kiri) bersama sang ibu untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019. Setelah Jaksa Penuntut mencabut dakwaan terhadap Siti Aisyah, ia segera dipulangkan ke Indonesia. TEMPO/Subekti.

Alasan Aisyah, kata Firman, selama beberapa jam tinggal dirumahnya, dia tidak tenang karena diburu oleh wartawan dari banyak media massa. "Dia tertekan dan ingin mencari tempat yang aman sementara."

Alasan Siti Aisyah itu, kata Firman, terungkap ketika tiga petugas dari Kementerian Luar Negeri yang berkoordinasi dengan Polres Kota Serang datang menjemput Siti Aisyah lagi. "Karena keamanan Siti Aisyah menjadi tanggungjawab kami juga, ketika ada penjemputan Kemenlu melakukan koordinasi ke kami," kata Firman.

Baca:
Spanduk Jokowi Bebaskan Siti Aisyah Dekat Poster Prabowo - Sandi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tiga petugas Kemenlu, kata Firman menjemput Siti Aisyah pada Rabu malam 13 Maret 2019, pukul 22.30 atau hanya beberapa jam Siti Aisyah pulang ke kampung tersebut. "Dijemputnya sama dengan kendaraan yang mengantar Siti Aisyah pulang Selasa lalu," katanya.

Aisyah, 26 tahun, TKI di Malaysia asal Serang, Banten, menghabiskan waktu 2 tahun 23 hari di dalam penjara atas tuduhan telah melakukan pembunuhan terhadap Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Suasana kepulangan Siti Aisyah, 26, di kampung halamannya di Serang, Banten, Selasa malam 12 Maret 2019. Aisyah yang baru saja dibebaskan dari tuntutan pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Malaysia itu tiba menjelang tengah malam disambut ratusan warga. FOTO AYU CIPTA

Dugaan pembunuhan dilakukan dengan cara meraupkan cairan mengandung racun ke wajah Kim Jong Nam hingga membuatnya tewas. Atas tuduhan itu, ibu satu anak ini terancam hukum mati.

Baca: 
Siti Aisyah di Mata Teman: Supel, Nikahi Anak Majikan, Malaysia

Pengadilan Tinggi Shah Alam di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin 11 Maret 2019, membebaskan Siti Aisyah setelah jaksa penuntut menarik tuntutan. Kementerian Luar Negeri menyebut, pembebasan Siti Aisyah dilakukan karena tidak cukup bukti.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

16 jam lalu

Ilustrasi geng motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.


Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

2 hari lalu

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (lima dari kiri) sedang menginterogasi Irwan (mengenakan baju tahanan), pelaku pembunuhan terhadap BH, seorang pengusaha kerajinan tembaga di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.


Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

2 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

2 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

4 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

5 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

5 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

5 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

5 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.