TEMPO.CO, Jakarta -Manager General Affair (GA) pusat grosir Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, mengatakan selama tutup dua hari akibat dampak rusuh 22 Mei 2019, kerugian yang dialami para pemilik usaha sangat besar.
“Wah bukan banyak lagi. Bayangkan, di Metro saja karena kami grosir satu toko kalau buka bisa dapat pemasukan Rp 100 juta hingga Rp 200 juta dalam sehari, apa lagi satu Pasar Tanah Abang?,” kata Manager GA Metro Tanah Abang, Arif Budi, Jumat, 24 Mei 2019.
Baca juga : Rusuh 22 Mei, Empat Pos Polisi Dirusak Massa
Arif mengaku belum rampung melakukan hitung-hitungan pasti. Namun ia mengatakan jumlah toko yang ada di Metro Tanah Abang mencapai 4.000 toko.
Sehingga bila dikalikan, kerugian Metro Tanah Abang dalam sehari bisa mencapai ratusan miliar rupiah. Belum lagi jika ditambah kerugian dari Blok A dan Blok B Tanah Abang.
Kaca Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pecah akibat kerusuhan 22 Mei di pada Rabu dinihari 22 Mei. TEMPO/Taufiq Siddiq
Pusat grosir yang juga terbesar se-Asia Tenggara ini sempat tutup selama dua hari akibat kericuhan, namun hari ini, Jumat 24 Mei 2019, telah buka kembali walau hanya hingga pukul 13.00 WIB.
Pasar Tanah Abang hanya buka setengah hari sebagai antisipasi bila ada kericuhan susulan, telah bersiaga pula 25 personel TNI disana.
Baca juga :
Hasil Otopsi 4 Korban Rusuh 22 Mei, RS Polri: Tewas Tertembak
Jalanan sekitar Pasar Tanah abang pagi hingga siang ini juga terpantau padat, orang-orang pun sudah berlalu lalang melakukan transaksi jual beli. Berbagai akses menuju Tanah Abang telah dibuka dan dilalui angkutan umum (angkot), taksi, bajaj, Trans Jakarta, dan kereta rel listrik (KRL).
“Kita akan terus pantau, bila kondisi aman, kita akan buka kembali besok,” kata Arif setelah dua hari libur dampak rusuh 22 Mei 2019.
ANTARA