Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Pergi ke Australia, Ini 8 Fakta Soal Para Pencari Suaka

image-gnews
Sejumlah pengungsi pencari suaka beraktivitas di gedung Eks Kodim Kalideres, Jakarta, Senin, 15 Juli 2019. Pemprov DKI Jakarta menyediakan gedung eks Kodim tersebut untuk tempat tinggal sementara bagi para pencari suaka. Hingga hari ini, para pengungsi terus bertambah hingga 1.300an orang. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sejumlah pengungsi pencari suaka beraktivitas di gedung Eks Kodim Kalideres, Jakarta, Senin, 15 Juli 2019. Pemprov DKI Jakarta menyediakan gedung eks Kodim tersebut untuk tempat tinggal sementara bagi para pencari suaka. Hingga hari ini, para pengungsi terus bertambah hingga 1.300an orang. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

- Keluhkan fasilitas di pengungsian

Pencari suaka mengeluhkan sejumlah masalah di pengungsian. Menurut Zakid, 24 tahun, warga asal Afganistan, gedung eks Kodim yang dijadikan posko hanya layak dihuni oleh sekitar 300 orang. Padahal, kata jumlah pengungsi mencapai seribu orang. "Jadi bisa anda bayangkan bagaimana kami berbagi tempat," kata dia di lokasi, Senin, 15 Juli 2019.

Zakid mengatakan, pencari suaka banyak yang tidur tanpa alas seperti karpet. Selain itu, kata dia, tak ada bantal yang diberikan. "Ini berat buat kami. Tapi kita di sini sementara, enggak tahu ke depan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pencari suaka lainnya, Ali, 32 tahun mengeluhkan toilet itu. Menurut dia, air sering tidak keluar dari toilet portable itu. "Kadang-kadang orang harus keluar cari air buat ke kamar mandi," kata dia.

Para pencari suaka juga banyak yang mendirikan tenda untuk tidur. Tenda didirikan baik di dalam gedung. Ada juga yang mendirikan tenda di atap, tepatnya di sebelah tong penampungan air. Mereka terlihat menggunakan kardus, tikar dan terpal sebagai alas tidur.

Di luar gedung, ada lima toliet portable yang tersedia. Di dalam gedung, hanya toilet wanita yang bisa digunakan. Kondisi lantainya penuh pasir dan tanah. Di dalam toilet itu, satu pintu tidak memiliki kloset. Air di dalam toilet dialirkan dari luar gedung dan ditampung dalam tong.

Pencari suaka beraktivitas di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019. DKI akan menyediakan tenda, fasilitas MCK, hingga dapur umum bagi para pencari suaka. ANTARA/Rivan Awal Lingga

- Mayoritas berasal dari Afganistan dan ingin ke Australia

Menurut data Kementerian Sosial, jumlah pencari suaka di Daan Mogot tercatat sebanyak 1.093 orang. Rinciannya, 750 orang dari Afganistan, 130 orang dari Somalia, 70 orang dari Sudan, 7 orang dari Iran, 15 orang dari Irak, 50 orang dari Pakistan, 1 orang dari Cina, 30 orang dari Ethiopia dan 40 orang dari Yaman.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan para pencari suaka memiliki beragam negara tujuan. "Namun sebagian besar ingin ke Australia. Tapi Australia punya kebijakan yang juga perlu kita lihat perkembangannya dengan perubahan politik yang ada," ujar dia saat dihubungi, Senin, 15 Juli 2019.

- Pemprov DKI terkendala anggaran

Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah mengatakan penanganan pencari suaka terkendala anggaran. Ia mengaku dinas tak memiliki anggaran khusus untuk menampung lebih lama para pengungsi.

"Kami tidak mengantisipasi dalam anggaran sampai dengan segitu banyak, harus ada dong solusinya, kira-kira gimana," ujar Irman, Jumat, 12 Juli 2019. Dinas mengaku hanya mampu menampung selama sepekan. Selanjutnya, UNHCR diminta untuk menanggung para pencari suaka.

- UNHCR tidak punya solusi

Irmansyah mengatakan dinas sudah berkomunikasi dengan UNHCR, selaku pihak yang mendatangkan para pengungsi. "Kemarin kami tanya ke UNHCR enggak ada solusi. Kemarin ya, di lapangan mulai siang sampai dini hari tadi pagi enggak ada," ujarnya.

- Pemerintah pusat desak UNHCR

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengatakan pemerintah akan mendesak UNHCR untuk segera mencari solusi konkret terkait status para pencari suaka. "Apakah dipulangkan atau direlokasi dengan dukungan penuh UNHCR, atau diarahkan ke negara tujuan selama negara itu menerima dan punya tempat untuk menampung refugees," ujarnya saat dihubungi pada Senin, 15 Juli 2019.

Harry mengatakan posisi Indonesia hanya sebagai negara transit. Dia menjelaskan, Indonesia tidak bisa menerima secara legal pencari suaka. Kewajiban itu, kata dia, merupakan milik UNHCR. "Karena kita belum terikat pada konvensi pengungsian," ujarnya.

Kementerian, kata Harry, telah memberikan sejumlah bantuan terhadap pencari suaka. Di antaranya berupa satu dapur umum yang terletak di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, logistik reguler untuk Dinas Sosial DKI Jakarta Rp 236 juta, beras reguler sebanyak 3 ribu kilogram dan nasi bungkus untuk makan siang 1.100 box dan untuk makan malam dengan jumlah yang sama setiap hari. Selain itu, pendampingan penyintas anak dengan melibatkan potensi lokal yang terdiri dari tim LDP Dinas Sosial DKI Jakarta juga diberikan. "Kementerian Sosial membantu mereka atas dasar kemanusiaan," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

12 jam lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan


Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

14 jam lalu

Sejumlah paus pilot yang terdampar di Pantai Cheynes, Australia 25 Juli 2023. Courtesy of Allan Marsh/Cheynes Beach Caravan Park/via REUTERS
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

2 hari lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

2 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

3 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

3 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

4 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

4 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

4 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

4 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.