TEMPO.CO, Jakarta - Himbauan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar masyarakat menggunakan besek bambu sebagai wadah daging kurban pada Idul Adha 1140 Hijriah tak disertai pendistribusian yang bagus. Di beberapa pasar, besek bambu hingga kini masih sulit untuk ditemui.
Perusahaan Daerah Pasar Jaya menyatakan telah melakukan distribusi besek bambu di 112 titik di DKI Jakarta sejak Rabu kemarin, 7 Agustus 2019. Namun kenyataannya tidak semua lokasi tersebut ditemukan penjual besek.
Berdasarkan pantauan di sejumlah lokasi, salah satunya di Pasar Pulo Gadung tidak ditemukan pedagang yang menjual besek.
"Di sini enggak ada yang dagang (besek)," kata Hadi, pedagang Pasar Gadung, Jakarta.
Wanita paruh baya itu tak menampik ada masyarakat yang menanyakan besek meski banyak yang harus kecewa karena tidak ada yang menjual.
Baca Juga:
"Kalau saya jualnya cuma tusuk satai, kipas, sama arang. Kalau mau mencari besek biasanya saya harus beli dahulu ke Jatinegara," katanya.
Kekosongan stok besek bambu juga diungkapkan pedagang Pasar Klender, SS (tidak mau disebut namanya). Menurut dia, sejak lama stok besek habis di pasar tersebut.
"Iya, saya tahu sekarang katanya pakai besek enggak boleh pakai kantong plastik. Akan tetapi, di sini sudah lama enggak ada barangnya," ujarnya.
Menurut dia, belum ada pengelola Pasar Jaya yang mendistribusikan stok besek ke tingkat pedagang di Pasar Klender SS.
Tak hanya itu, besek juga belum bisa ditemukan di Jakmart Sunan Giri yang dikelola oleh Pasar Jaya. Menurut Rizki, staf Jakmart Sunan Giri, pihaknya belum menerima pesanan besek.
"Kami sudah order, cuma belum dikirim dari sananya. Mungkin karena masih sibuk mengirim ke tempat lain," katanya.
Menurut dia, pelanggan yang datang ke Jakmart Sunan Giri juga tidak terlalu banyak yang menanyakan besek.
"Mungkin karena di sini orang tahunya pasar penjahit, jadi jarang yang nanya. Padahal, kami juga sebenarnya sudah kasih pengumuman di depan pasar," ungkap Rizki.
Himbauan penggunaan besek bambu sendiri merupakan salah satu langkah DKI Jakarta untuk mengurangi sampah plastik yang terus menjadi masalah. Tumpukan sampah plastik bisa berbahaya bagi lingkungan karena tak dapat diurai dengan mudah.