TEMPO.CO, Bogor - Hujan dua jam dengan intensitas ekstrem di kawasan Puncak, Selasa siang dan sore 8 Oktober 2019, langsung membuat debit Sungai Ciliwung melonjak. Limpasannya pertama-tama menerjang permukiman di Kampung Pangumbahan, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan.
"Belasan rumah warga tergenang banjir akibat luapan air sungai yang melintasi Perumahan Minabakti," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Juniarti Estiningsih, Selasa malam 8 Oktober 2019.
Banjir juga terdata merendam perumahan warga di RW 1, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah. Sebanyak 20 keluarga di Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, juga terendam. Banjir juga sempat menutup akses jalan di wilayah tersebut.
Hujan deras yang melanda wilayah Bogor terutama kawasan puncak selama dua jam sejak Selasa (8l/10/2019) petang, menyebabkan debit air sungai Ciliwung mengakibatkan tinggi muka air (TMA) di Bendung Kaulampa Bogor meningkat mencapai 150 sentimeter. Lonjakan itu yang pertama setelah periode kemarau beberapa bulan terakhir.
Kepala jaga bendung Katulampa Bogor Andi Sudirman mengabarkan kalau tinggi muka air sempat menyentuh titik 150 sentimeter atau status siaga 3 untuk banjir Jakarta pada Selasa petang akibat hujan yang sama. Dia mengatakan, meningkatnya debit Sungai Ciliwung terpantau sejak pukul 18:30.
Saat itu juga dia mengimbau agar warga yang tinggal disepanjang aliran sungai Ciliwung waspada menerima limpahan air yang dapat menyebabkan genangan air bahkan banjir.
