TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia, Faisal Amir, menyatakan belum memikirkan tawaran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, untuk magang di Biro Hukum Pemerintah Provinsi DKI.
"Belum terpikir. Saya masih mau aktif di pergerakan (organisasi mahasiswa)," kata Faisal saat ditemui di rumahnya di Perumahan Villa Ilhami Islamic Village, Tangerang, Banten, Ahad, 13 Oktober 2019.
Faisal adalah mahasiswa yang menjadi korban di tengah kericuhan yang terjadi antara demonstran dengan aparat keamanan pada 24 September. Dari hasil pemeriksaan dokter dan CT Scan, Faisal mengalami luka-luka di kulit kepala, tengkorak retak, pendarahan di otak, dan tulang bahu patah. Ia sempat menjalani perawatan intensif di RS Pelni, Petamburan.
Saat dirawat di sana, Anies Baswedan menjenguk Faisal. Kala itu, Anies juga menyampaikan akan memberi ruang bagi mahasiswa semester 7 itu untuk magang atau bekerja di Pemprov DKI. "Saya tanya, kamu (Faisal) bidangnya apa. Bidang hukum. Kalau kamu bidang hukum, bantu-bantu dah saya nanti," kata Anies di Wali Kota Jakarta Barat, Rabu, 2 Oktober 2019.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjenguk mahasiswa Universitas Al Azhar Faisal Amir di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Pusat, pada Senin, 30 September 2019. Sumber Istimewa
Faisal mengatakan masih ingin berfokus pada kuliahnya dan memulihkan kesehatannya. Sebab, dalam waktu tiga bulan dia mesti menjalani operasi pemasangan batok tengkorak kepalanya. "Tempurung kepala saya pecah karena benturan," ujarnya.
Ibunda Faisal, Ratu Agung, mengatakan menyerahkan keputusan tawaran Anies ke anaknya. Kata Ratu, Anies memang pernah menawarkan langsung Faisal Amir untuk magang di Biro Hukum DKI. "Saya serahkan ke Faisal. Sebab, dia bercita-cita mau jadi notaris," kata dia.