TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ogah menanggapi kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat, 3 Januari 2020.
Anies hanya memberi senyum atas kedatangan Jokowi ke Waduk Pluit tanpa didampinginya. Presiden Jokowi pada Jumat, 3 Januari 2019 pagi, diam-diam ke Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Lewat unggahan di akun sosial medianya, Jokowi menyebut kedatangannya ingin memastikan pompa-pompa di sana berfungsi dengan baik saat debit air meningkat. "Pagi ini saya ke Waduk Pluit di Jakarta Utara. Inilah waduk tampungan air sementara dari Kali Cideng, anak kali Ciliwung, dan saluran drainase sekitarnya, sebelum dipompa ke laut," cuit Jokowi.
Presiden Joko Widodo meninjau Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat 3 Januari 2020. Presiden ingin memastikan semua alat penanganan banjir yang ada di Waduk tersebut berfungsi secara optimal. Waduk ini dilengkapi dengan pompa yang fungsi utamanya pada saat kondisi banjir dan pasang air laut (rob), dimana air akan dipompa dari Waduk Pluit ke laut. Foto/Biro Pers
Adapun Anies Baswedan sepanjang hari ini meninjau beberapa lokasi pengungsian. Salah satunya adalah di lokasi penampungan korban banjir Masjid Hasyim Asyari, Duri Kosambi, Jakarta Barat.
Sebelum meninjau lokasi pengungsian di Masjid Hasyim Asyari, Anies lebih dulu mendatangi pengungsi di Rumah Susun Rawa Buaya. Di Rusun Rawa Buaya, Anies menyatakan Pemerintah sedang berfokus pada penanggulangan banjir dan berusaha mempercepat banjir surut agar warga bisa kembali ke rumahnya.
"Bisa berpergian seperti semula," kata Anies di Rusun Rawa Buaya. Anies juga telah menginstruksikan jajarannya agar bekerja total dalam membantu warga yang menjadi korban banjir.
Anies meminta anak buahnya untuk memastikan fasilitas umum dan kegiatan warga bisa kembali seperti semula. "Maka kami masih kerja all out. Dan ini dilaksanakan di DKI Jakarta."
Anies juga berharap semua wilayah bisa saling membantu dalam menanggulangi banjir. Sebabnya, banjir tidak hanya terjadi di Jakarta.
Anies pun juga meminta warganya untuk memperhatikan kawasan lain yang menjadi mitra ibu kota, seperti Depok, Bekasi, Tangerang dan Bogor, yang dilanda bencana banjir.
"Jangan sampai saudara-saudara kita di luar Jakarta tidak dapat perhatian, karena semua perhatian ke Jakarta. Padahal mereka pun perlu ada penanganan yang cepat."
