TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja tewas setelah menjadi korban pembacokan di Pasar Minggu. Fahri Ardiansyah, 16 tahun, tewas dibacok oleh orang tidak dikenal di depan Masjid At-Taqwa, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Ahad dinihari, 16 Februari 2020.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Irwan Susanto mengatakan korban diserang saat sedang mengendarai sepeda motor berbonceng tiga dengan temannya, RZ dan AM. "Saksi AM mengemudi, saksi RZ di tengah dan korban di bagian belakang," ujar Irwan.
Menurut Irwan, korban dan rekannya sedang menuju arah Pancoran untuk mencari makan. Tiba-tiba, mereka dihentikan oleh sekitar 20 orang tidak dikenal. Kelompok itu menggunakan sepeda motor.
Irwan mengatakan, dua rekan korban melihat kelompok tersebut turun dari sepeda motor dan mengeluarkan senjata tajam jenis celurit dari dalam jaket. Selanjutnya, celurit itu dimasukkan kembali ke dalam jaket dan komplotan meninggalkan tempat kejadian perkara.
"Saksi dan korban melanjutkan perjalanan, namun dalam perjalanan tiba-tiba korban bersandar dengan kondisi lemas di punggung temannya," ujar Irwan.
Menurut Irwan, korban lalu berpindah ke boncengan ke bagian tengah. Saksi AM melihat dagu korban terluka dan mengeluarkan darah. Korban diduga tak sadar disabet oleh senjata tajam. "Analisa teman-teman di lapangan seperti itu," kata Irwan.
Setelah Fahri dibacok, rekan korban membawanya ke Rumah Sakit Siaga Raya dan Rumah Sakit Jati Padang di kawasan Pasar Minggu. Namun kedua rumah sakit tersebut tak bisa menanganinya hingga akhirnya Fahri dibawa ke Rumah Sakit Tria Dipa. Korban dinyatakan sudah meninggal ketika sampai di rumah sakit ketiga.
Irwan Susanto menyayangkan tidak ada tindakan awal untuk remaja tewas akibat pembacokan celurit itu di dua rumah sakit sebelumnya. "Bukan ditolak ya, mungkin komunikasinya. Mungkin rumah sakit itu nggak pernah nangani," ujar dia saat dikonfirmasi, Senin, 17 Februari 2020. "Kita sangat menyayangkan juga, harusnya dikasih pertolongan pertama dulu."