TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang meminta agar Gubernur DKI Anies Baswedan memberikan peringatan dini siaga banjir Jakarta. Dengan adanya peringatan dini itu, pelaku usaha dapat melakukan antisipasi terutama pada distribusi logistik.
Sarman berharap pemerintahan Anies Baswedan dapat berkoordinasi dengan BMKG untuk memprediksi bulan-bulan dengan intensitas hujan tinggi, serta memperluas peringatan banjir tersebut agar pelaku usaha dapat mengantisipasi terutama daerah yang sering terdampak banjir.
"Pengusaha bisa mengantisipasi dari sisi stok barang, jangan sampai karena banjir ini logistik terganggu, dan menyebabkan harga barang juga terganggu," kata Sarman saat ditemui di Jakarta, Rabu 26 Februari 2020.
Selain dari pemerintah, pelaku usaha yang mengelola pusat kawasan perdagangan, hotel, restoran dan apartemen diharapkan untuk aktif dan bertanggung jawab dalam mengurangi sampah plastik yang menjadi penyumbat drainase.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Kadin DKI itu menyebutkan bahwa banjir yang melanda DKI Jakarta pada Selasa 25 Februari telah berdampak tidak hanya pada aktivitas pekerja, tetapi juga perdagangan. Jumlah pengunjung ke pusat perdagangan setidaknya menurun sekitar 30-40 persen karena banjir Jakarta di sejumlah titik vital.
"Kita lihat di Mangga Dua, ribuan kios sekitar 50 persen tutup. Kemudian, Kelapa Gading itu signifikan kerugiannya. Pusat perdagangan menurun pengunjungnya karena secara psikologis saat banjir, orang enggan keluar rumah," kata Sarman.
Pengusaha lainnya yang juga Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut banjir Jakarta yang terjadi Selasa lalu cukup mengganggu sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) meski ia mengaku masih harus melakukan hitungan rinci. "Lagi kita hitung dampaknya di UMKM karena 90 persen lebih dunia usaha (itu) UMKM pasti terdampak. Saya lihat dampak ini akan tergantung dari berapa lama situasi cuaca ekstrem ini berlangsung," kata Sandiaga Uno di Gedung BPPT Jakarta, Selasa.