Dia menyebut setidaknya sudah ada 15 pasar yang dirilis untuk melakukan transaksi jarak jauh, di antaranya Pasar Kramat Jati, Pondok Labu, Palmerah, Bukit Duri, Koja Baru, Santa, Radio Dalam, Gandaria, Sukapura, Waru, Lontar Kebon Melati, Induk Kramat Jati, Pecah Kulit, Cidodol dan Cakung.
Pasar Jaya berharap adanya langkah ini mampu tetap meramaikan perdagangan di pasar-pasar di Jakarta, sembari tetap menerapkan langkah jarak sosial dan memudahkan masyarakat yang tengah menjalani gerakan tetap di rumah.
Lebih lanjut, diharapkan dengan adanya program ini, pasar-pasar kelolaan Pasar Jaya makin minim interaksi tatap muka untuk mencegah penyebaran COVID-19 meski kegiatannya masih ada.
Bagi distributor atau orang yang butuh datang ke pasar pun, kini Pasar Jaya menerapkan prosedur ketat dengan menyediakan bilik disinfektasi.
"Kami akan tambah terus jumlahnya, sampai ada di tiap pasar kelolaan. Terkini, demi menjaga kebersihan dan kesehatan seluruh pengunjung maupun pedagang di pasar, kita juga lakukan penyemprotan disinfektan secara rutin pada setiap sudut pasar," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap muncul langkah-langkah kreatif dari jajarannya, agar warga Jakarta tak perlu pergi ke luar rumah untuk memenuhi kebutuhannya di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Bagaimana pasokan pangan itu bisa menjangkau rumah tangga, bukan pasokan pangan sampai ke pasar. Kalau kondisi normal, kondisi pangan sampai ke pasar induk. Kalau sekarang, sampai ke rumah tangga. Saat isolasi, bagaimana pangan bisa sampai ke setiap rumah yang diisolasi," ujar Anies, Senin, 16 Maret 2020.