TEMPO.CO, Jakarta -Seorang remaja 16 tahun inisial BP tertabrak kereta rel listrik atau KRL Jabodetabek pada Rabu, 15 April 2020. Dia tertabrak kereta dari belakang saat sedang tawuran.
"Betul," ujar Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, Komisaris Heru Novianto saat dikonfirmasi, Kamis, 16 April 2020 soal kasus remaja tewas tertabrak KRL itu.
Heru mengatakan, tempat kejadian perkara berlangsung di rel kereta api yang mengarah ke Stasiun Duri, Jalan Setia Kawan Ujung, RW09, Kelurahan Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat. Lokasi tersebut berbatasan dengan Kalianyer, Tambora, Jakarta Barat.
"Yang bersangkutan meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Sumber Waras," kata Heru.
Dalam video yang beredar, BP tambak berlari-lari mengejar orang dengan posisi membelakangi kereta. Dia berlari sambil melemparkan sesuatu. Sebuah rangkaian KRL dari belakang sudah membunyikan klakson beberapa kali.
Persis setelah lemparan kedua, kepala dari remaja kelahiran Jakarta, 03 April 2004 tersebut tertabrak kereta api dari belakang. Dia langsung tersungkur di pinggir rel dan tidak sadarkan diri.
"Dia mengalami luka di bagian kepala," kata Heru.
Menurut Heru, jenazah sudah diserahkan kepada keluarganya di Kelurahan Kalianyer, Tambora, Jakarta Barat. Heru mengatakan bahwa polisi saat ini masih menyelidiki kasus tawuran di pasar tersebut.