TEMPO.CO, Jakarta - Tawuran kembali meletus di Ibu Kota saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB untuk menghentikan pandemi Covid-19. Kali ini melibatkan sekelompok pemuda di kawasan Kanal Banjir Barat, Palmerah, Jakarta Barat.
"Kejadiannya dini hari tadi," ujar Kepala Satuan Samapta Polres Metro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Agus Rizal dalam keterangan tertulis, Sabtu, 18 April 2020.
Agus mengatakan, tawuran di lokasi tersebut langsung dibubarkan oleh Tim Pemburu Preman Polres Jakarta Barat. Menurut dia, situasi kini sudah kembali kondusif dan lalu lintas di lokasi lancar.
Sementara di Jakarta Timur, empat remaja ditangkap karena diduga berniat melakukan tawuran. Keempatnya adalah I, 18 tahun, S (17), A (19) dan BS (17).
"Motifnya bawa senjata tajam itu untuk tawuran," ujar Kasat Reskrim Polresto Jaktim AKBP Hery Purnomo di Jakarta, Sabtu pagi, 18 April 2020.
Para remaja ini ditangkap saat polisi melakukan patroli di Jalan Bungur, Kecamatan Ciracas, Jumat, 17 April 2020. Senjata tajam yang disita dari para remaja tersebut di antaranya dua celurit dengan panjang mencapai 1,5 meter, pedang bergerigi sepanjang 1 meter, dan sebilah parang berkepala martil.
Pada pekan lalu, 5 April 2020, tawuran juga terjadi di Jalan Kyai Haji Abdullah Syafei, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Seorang pemuda berinisial MR, 19 tahun, tewas dalam tawuran tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor Jatinegara, Komisaris Darmo Suhartono menjelaskan, tawuran diawali dengan saling tantang kedua kelompok pemuda yakni dari Kebon Baru, Jakarta Selatan, dengan Kebon Sayur, Jakarta Timur.
“Kejadian tawurannya pertama ada di wilayah Tebet. Terus korban dibawa ke arah Kampung Melayu untuk dibawa ke RS Premier,” kata Darmo.
Di hari yang sama, 5 April 2020, seorang remaja inisial HF (16) tewas dalam tawuran di Jalan Batu Ampar III,, Kramat Jati, Jakarta Timur. Korban disabet dengan senjata tajam pada bagian punggung kiri.
Jakarta telah menetapkan PSBB sejak Jumat 10 April 2020. Polisi terus melakukan pemantauan dan pembubaran warga yang masih berkumpul pada malam hari.