Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musabab PSBB Jakarta Tak Efektif

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Warga keluar dari Stasiun MRT Dukuh Atas di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin, 20 April 2020. Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengatakan bahwa semua aktivitas perkantoran di sepanjang Jalan Thamrin-Sudirman sudah mematuhi aturan PSBB. TEMPO/Muhammad Hidayat
Warga keluar dari Stasiun MRT Dukuh Atas di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin, 20 April 2020. Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengatakan bahwa semua aktivitas perkantoran di sepanjang Jalan Thamrin-Sudirman sudah mematuhi aturan PSBB. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Jakarta dinilai belum efektif mengurangi penyebaran virus corona atau Covid-19. Hingga Senin pagi, 20 April 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di Ibu Kota mencapai 3.112 orang.

Angka tersebut naik dari hari sebelumnya dengan jumlah orang kasus positif 3.033 orang.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyebut PSBB yang berlaku sejak 10 April 2020 di Jakarta tak efektif. "Enggak ada hasilnya, buktinya orang masih pada keluar, masih kemana-mana," ujar dia kemarin.

Ia menilai pemerintah pusat tidak tegas memberikan pembatasan aktivitas warga. Contohnya adalah kerumunan yang masih terjadi di moda transportasi kereta rel listrik atau KRL Jabodetabek.

Menurut Agus, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan PT KAI sebagai pihak di hilir tidak mungkin menghentikan operasi KRL jika pemerintah pusat justru membolehkan.

Adapun kondisi di stasiun KRL hingga kemarin masih tampak ramai. Salah satunya di Stasiun Cilebut, Bogor. Manager External Relations PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Adli Hakim mengakui masih ada antrean.

Tapi ia mengatakan antrean dapat terurai cepat. "Memasuki pekan kedua PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), secara umum stasiun-stasiun yang biasanya dipadati pengguna, tren jumlah penumpangnya semakin menurun," kata Adli dalam keterangan tertulisnya, Senin, 20 April 2020.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo mengakui penerapan PSBB di DKI Jakarta masih belum sepenuhnya efektif berjalan. Hal ini khususnya terlihat pada masih adanya perkantoran yang mewajibkan karyawannya untuk datang ke kantor.

Penumpang menunggu kedatangan Kereta KRL Commuterline di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin, 20 April 2020. Saat ini PSBB telah berlaku di wilayah Jabodetabek. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Yang belum optimal ini adalah terkait kegiatan perkantoran dan pekerjaan di pabrik sehingga mengakibatkan moda transportasi masih tetap dipenuhi oleh warga masyarakat," kata Doni usai rapat terbatas membahas laporan mingguan Gugus Tugas yang dilakukan lewat telekonferensi, Senin, 20 April 2020.

Doni mengatakan masalah sebenarnya terjadi di hulu, atau di perusahaan-perusahaan yang belum memenuhi protokol kesehatan yang diimbau pemerintah.

Atas dasar itu, ia mengatakan langkah tegas akan dilakukan pemerintah pada perusahaan-perusahaan tersebut. Bila masih terdapat kantor dan pabrik yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan, maka beberapa langkah akan dilakukan.

"Mulai peringatan, teguran, sanksi, sebagaimana pasal 93 Undang-Undang nomor 6 tahun 2018, manakala terjadi hal membahayakan kesehatan masyarakat akan dikenai denda dan sanksi pidana," kata Doni.

Doni menegaskan Kementerian Perhubungan tak bisa serta merta menutup atau membatasi secara langsung moda transportasi umum atas nama PSBB. Masih adanya masyarakat yang membutuhkan moda tersebut, tak bisa dibiarkan begitu saja. Doni mengatakan ia paham para pekerja itu bekerja di sektor yang tak bisa ditinggal, seperti rumah sakit hingga fasilitas umum lainnya.

Mereka yang tetap turun ke lapangan juga disebut Doni dituntut untuk harus kerja. Bila tidak kerja, mereka akan dianggap bolos dan berisiko dipotong honor, dikurangi gaji, bahkan bisa juga terkena PHK.

"Oleh karena itu, kami ajak semua komponen terutama para pemimpin, pejabat, manajer yang kelola sumber daya karyawan agar mematuhi aturan pemerintah, yaitu bekerja, belajar, juga beribadah dari rumah," kata Doni.

YUSUF M\TAUFIQ\LANI\EGI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

6 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.