TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Jabodetabek agar mewaspadai fenomena cuaca ekstrem di musim peralihan atau pancaroba. Masa pancaroba diperkirakan berlangsung hingga awal Mei 2020.
"Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia memasuki musim peralihan. Ada potensi-potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung dan hujan es yang mungkin terjadi di masa pancaroba," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin di Jakarta, Selasa, 21 April 2020.
Wilayah Jabodetabek, yang meliputi Jakarta, Bogor, juga berada pada masa pancaroba sehingga perlu diwaspadai cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi termasuk potensi hujan lebat yang terjadi antara siang hingga sore hari.
Kondisi tersebut masih akan terjadi hingga awal Mei mendatang dimana dimulainya awal musim kemarau. Sebelumnya BMKG memprediksikan musim kemarau akan dimulai pada Mei 2020.
Miming mengatakan, potensi hujan lebat di wilayah Jabodetabek terkonsentrasi di selatan dan timur, yaitu Jakarta Selatan termasuk Depok, dan wilayah Bogor serta Jakarta Timur.
"Melihat kondisi tersebut masih terjadi hingga awal Mei, maka kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mewaspadai potensi cuaca tersebut dan selalu memperbarui informasi cuaca dari BMKG," ujar Miming.
Selain mewaspadai potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengingatkan pada musim pancaroba juga perlu diwaspadai penyakit demam berdarah terutama di tengah pandemi COVID-19 yang dapat meningkatkan potensi kematian.