TEMPO.CO, Jakarta - Lonjakan penumpang terjadi di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis siang, sehari menjelang larangan mudik oleh pemerintah pada 24 April 2020.
"Kalau saat pandemi biasanya hanya 400-500 penumpang per hari, sekarang ada 840 orang yang berangkat," kata Kasatpel Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulo Gebang, Afif Muhroji di Jakarta, Kamis 23 April 2020.
Pantauan di Terminal Pulogebang menunjukkan antrean pembeli tiket tampak mengular di sejumlah perusahaan otobus seperti Sinar Jaya tujuan Jawa Tengah.
Lonjakan pembeli tiket di lokasi itu akibat keterlambatan bus karena pul Cibitung kekurangan pengemudi.
Penumpukan penumpang juga terjadi di ruang tunggu keberangkatan terminal bus itu, bahkan sebagian penumpang terpaksa duduk di teras luar ruangan karena di dalam penuh.
Penumpang terlihat membawa banyak barang-barang menggunakan tas ransel atau kemasan kardus.
Berdasarkan keterangan petugas informasi Terminal Pulogebang bahwa bus AKAP dan AKDP masih operasional hingga jam 18.00.
Afif mengatakan lonjakan penumpang terhitung mulai pukul 06.00 hingga 12.00 bus AKAP yang diberangkatkan berjumlah 64 unit.
Salah satu penumpang, Akila (28), mengatakan sengaja pulang kampung lebih cepat untuk menghindari larangan pemerintah.
"Pak Presiden kan bilang mudik mau dilarang, daripada saya ribet mendingan duluan," kata penumpang tujuan Bandung itu.
Pekerja salah satu restoran di Jakarta itu memutuskan pulang kampung karena tempat kerjanya ditutup. Apalagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta hingga 22 Mei mendatang. "Jadi sekalian aja pulang kampung, toko juga tutup kok," katanya.