TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta, William Sabandar, memastikan tak ada penutupan di semua stasiun kereta Ratangga. Menurut dia, perusahaan memegang prinsip tidak akan menghentikan operasional kereta bawah tanah itu.
"Karena tetap ada pengguna MRT seperti pekerja yang masih masuk," kata William saat pemaparan secara daring, Rabu, 29 April 2020.
Hingga saat ini sudah ada tujuh stasiun MRT yang ditutup. Tujuh stasiun itu antara lain Haji Nawi, Blok A, ASEAN, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, dan Setiabudi Astra. Penutupan dilakukan guna mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jakarta.
Dengan begitu, MRT Jakarta hanya mengoperasikan enam stasiun, yaitu Lebak Bulus Grab, Fatmawati, Cipete Raya, Blok M BCA, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI. Operasional kereta selama PSBB Jakarta mulai pukul 06.00-18.00 WIB. "Sebenarnya pilihan yang berat ya untuk terus menutup stasiun, tapi kebijakan PSBB itu harus," ucap William.
PSBB Jakarta berlaku sejak 10 April 2020 dan berjalan selama 14 hari. Kebijakan ini berimbas pada pembatasan jam operasional dan penumpang di transportasi umum. PSBB diharapkan dapat mencegah penularan virus Corona. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian memperpanjang PSBB hingga 22 Mei 2020.
LANI DIANA