TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif mendorong pemerintah untuk terus menata transportasi di Ibu Kota, agar terintegrasi dengan kereta rel listrik. "Khususnya pemerintah daerah dan pusat harus bekerja sama menata jalur transportasi di sentra bisnis dan ekonomi," kata Syarif saat dihubungi, Rabu, 3 Juni 2020.
Pemerintah Provinsi DKI dan PT Kereta Api Indonesia telah menguji coba secara bertahap penataan empat stasiun KRL dengan konsep integrasi antarmoda transportasi. Keempat stasiun KRL yang ditata tersebut, yakni Stasiun Juanda, Stasiun Senen, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Sudirman.
Syarif menuturkan pemerintah mesti melanjutkan penataan di stasiun selain empat yang telah ditata. Beberapa stasiun yang mendesak untuk ditata agar terintegrasi adalah Stasiun Cikini, Gondangdia, Tebet, dan Kota Tua.
"Keempat stasiun itu cukup padat untuk keluar masuk penumpang. Integrasi antarmoda harus lebih ditata di sana," ujarnya. "Jadi stasiun lain yang padat juga perlu ditata ulang."
Penumpang berpindah moda transportasi saat uji coba penataan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 3 Juni 2020. Penataan ini juga dilakukan untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di lokasi tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis
Di tengah rencana hidup new normal atau normal baru saat wabah corona masih menyergap, menurut dia, pemerintah harus memikirkan sarana transportasi untuk menunjang pergerakan orang. Sebab, selama hidup di kenormalan baru itu, seluruh armada transportasi bakal dibatasi setengah dari kapasitas penumpangnya.
"Apakah sudah siap. Apalagi sekarang masih ada kendala kerja sama dengan operator Jak Lingko yang diajak kerja sama," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menuturkan tujuan utama penataan kawasan stasiun adalah mengintegrasikan seluruh moda yang ada di kawasan stasiun. Tujuannya agar pergerakan penumpang dari KRL ke angkutan lanjutan ataupun sebaliknya menjadi semakin lancar.
Selain itu, manajemen dan rekayasa lalu lintas juga dilakukan agar lalu lintas di sekitar stasiun lebih lancar. Jadi, menurut Dinas Perhubungan DKI, keunggulan dari penataan kawasan stasiun ini, khususnya di Stasiun Tanah Abang, adalah integrasi seluruh kegiatan naik-turun penumpang dilaksanakan di dalam area stasiun. "Sehingga tidak menimbulkan permasalahan lalu lintas di sekitarnya," ucap Syafrin.