TEMPO Interaktif, Tangerang: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang mempertanyakan biaya studi populasi monyet ekor panjang (macaca fascica lacies) di pekuburan Solera, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Dana yang dialokasikan sebesar Rp 300 juta dalam perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2008.
Dewan menilai aneh ada dana penelitian populasi primata dalam rangka mengembangkan potensi Kecamatan Solear. "Mata anggaran yang aneh dan mengada ada,” ujar Anugerah, anggota Dewan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Kamis (18/9).
Menurut Anugerah, semestinya pemerintah mengalokasikan untuk kepentingan masyarakat. Tapi apa boleh buat. Mata anggaran untuk monyet itu sudah disetujui. “Sangat mungkin kami tak tahu dan kecolongan," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Arif Wahyudi.
Menurut Arif, bisa jadi, biaya studi populasi monyet ini yang tak sempat dibahas. Kalau dibahas, saya yakin Dewan tak setuju." Anggota Dewan asal Kecamatan Solear, R. Dahyat Tunggara, menganggap studi populasi monyet belum perlu. Satu monyet dianggarkan dana Rp 1 juta.
Toh, katanya, pemerintah daerah sudah menggandeng Institut Pertanian Bogor untuk penelitian guna menghitung jumlah populasi monyet.
Memang belum ada jumlah pasti populasi monyet di Solear. Selain belum dihitung juga jarang dijadikan ajang penelitian. Populasi monyet di kawasan Solear diperkirakan sekitar 300 ekor.
Pemerintah Kabupaten Tangerang kesulitan mengembangkan wisata ziarah Solear menjadi tempat rekreasi yang mendatangkan pendapatan daerah. Pengelolaan wisata ziarah sebatas oleh kelompok masyarakat. Pemerintah belum camput tangah. "Padahal, banyak warga yang mencari nafkah di sekitar Solear," kata Camat Solear, Surya Wijaya.
Joniansyah