Selain itu, Anies menilai lapangan pekerjaan tak tersedia di reklamasi, melainkan pada rehabilitasi 13 sungai dan pantai-pantai di Jakarta. Pendapat itu dia sampaikan guna membantah Ahok yang menyatakan bahwa reklamasi memberikan keuntungan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta menghasilkan tenaga kerja.
“Begitu bangun pulau reklamasi, hanya menjadi pemukiman yang mewah dan yang memiliki bukan nelayan yang hadir di sini. Mereka hanya menonton dari jauh,” kata Anies dalam debat Pilkada DKI 2017.
2. Sebelum Pelantikan Gubernur
Tempo mewawancarai Anies di rumahnya yang berada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, empat hari sebelum pelantikan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada Kamis malam, 12 Oktober 2017 itu, kami menanyakan kembali komitmen Anies ihwal janjinya menghentikan reklamasi.
"Apa yang sudah dijanjikan, itulah yang jadi pedoman kerja. Kami membedakan antara melakukan reklamasi dan apa yang sudah terjadi. Pulau yang sudah jadi harus dimanfaatkan untuk publik. Kalau dibongkar lagi malah jadi masalah. Mau dibawa ke mana tanahnya? Dibuang ke laut malah merusak ekosistem. Pulau yang belum jadi, jangan dibangun. Itu posisi kami," Anies menjawab.
3. Seusai Bertemu dengan Zulkifli Hasan
Pada Kamis, 5 Juli 2018, Anies bertemu dengan Zulkifli Hasan yang kala itu menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI. Dalam pertemuan di gedung parlemen tersebut, Anies memberikan informasi terkini terkait penghentian reklamasi.
"[Reklamasi dihentikan] bukan sampai kapan. Dihentikan ya dihentikan. Titik," katanya Anies.
4. Saat Pencabutan Izin Reklamasi
Pada Rabu, 26 September 2018, Anies menggelar konferensi pers di Balai kota untuk menyampaikan pencabutan izin di 13 pulau reklamasi Teluk Jakarta. Pulau-pulau tersebut adalah A, B, E, I, J, K, M, O, P, Q, H, F dan M. Para pemegang izin reklamasi antara lain PT Kapuk Naga Indah, PT Jakarta Propertindo, PT Taman Harapan Indah, dan PT Pembangunan Jaya Ancol.
"Bisa saya umumkan bahwa kegiatan reklamasi telah dihentikan, reklamasi bagian dari sejarah bukan bagian dari masa depan Jakarta," kata Anies kala itu.
M YUSUF MANURUNG | DEVY ERNIS | ANTARA | BISNIS.COM