Fahrurodji, yang mengaku biasa menutup kios pada waktu magrib, itu menambahkan ketika pemilik motor tak ditemukan, oleh petugas ronda malam kendaraan roda dua itu langsung diantar ke Kepolisian Sektor Pesanggrahan.
Kepada Tempo, Alia, 68 tahun, menyatakan bahwa lingkungan sekitar mulai sepi ketika jam 10 malam. Terkait itu, perempuan lansia itu mengaku tidak tahu terkait motor yang dicurigai milik Yodi terparkir sejak Rabu malam di depan kiosnya. "Saya enggak tahu apa-apa, beneran. Di sini jam 10 sudah sepi."
Sawal, pemilik mebel Kurnia Jaya ini menyatakan anak-anak berusia sekitar delapan dan sepuluh tahun berjumlah lima orang melaporkan keberadaan mayat itu dengan tangan kosong. "Waktu lari itu enggak bawa layangan. Kalau cari layangan kan pasti bawa benang, tapi itu enggak," tutur Sawal. "Analisa saya, anak-anak itu benar cari layangan apa enggak," ucapnya.
Pria yang ditemui sejumlah bocah untuk melaporkan keberadaan Yodi, berkisah kalau mereka melihat mayat tersebut sejak Kamis, sehari sebelum tubuh Yodi ditemukan. Mereka berlari dari arah kuburan Kober menuju tempat mayat dan berdiri dari luar pagar.
"Kalau lihat napasnya, kayaknya jauh sih larinya," katanya. Mereka berlari sembari berteriak, "Lihat kanan, lihat kiri." Namun para bocah itu datang melapor sebelum mereka masuk ke lokasi mayat.
Tiga bocah yang ditemui Tempo di kawasan kuburan Kober, mengatakan mendengar cerita bahwa salah satu anak itu semalam mimpi bertemu mayat di lokasi itu. "Kalau kita dengar, katanya anak itu malamnya mimpi dulu kalau ada mayat di situ," kata Rifat, bocah yang mengenakan kaus tim sepak bola Arsenal bertulis "Ozil".
Sawal yang menunjuk tempat Yodi tengkurap berada di dekat ranting kayu trembesi. Dari situ, ia mengaku penasaran dengan bocah yang datang menunjuk tubuh mayat tergeletak itu. Namun ia ragu menyebut bahwa bocah itu disuruh orang untuk menunjuk keberadaan mayat kepada warga sekitar. "Kalau ada yang menyuruh lihat itu, kayaknya enggak tahu ya," katanya sambil tersenyum.
IHSAN RELIUBUN I DA