TEMPO.CO, Jakarta - Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono menganjurkan Gubernur DKI Anies Baswedan terus memperpanjang PSBB Transisi fase pertama. Epidemiolog ini memperingatkan risiko yang dihadapi bila PSBB Transisi diperlonggar lagi.
"Asal jangan dilanjutkan ke PSBB transisi fase dua," kata Pandu saat dihubungi, Jumat, 17 Juli 2020. "Sampai tahun depan di fase ini terus juga tidak apa-apa kalau tidak ada perubahan."
Menurut Pandu, angka rasio positif 5,9 persen masih dalam kategori aman untuk tetap melanjutkan perpanjangan fase pertama transisi new normal. Adapun batas ideal rasio positif yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah di bawah 5 persen.
Meski berada di atas 5 persen, kata dia, DKI masih bisa tetap melanjutkan perpanjangan masa transisi asal tidak melanjutkan pada fase kedua pelonggaran kebijakan tersebut. "Angka positif rate di DKI masih berkisar lima. Jadi masih bisa dilanjut PSBB transisinya," ujarnya.
Menurut epidemiolog itu, angka tersebut memang telah menunjukkan peningkatan risiko penularan Covid-19 di masa PSBB Transisi. Apalagi, angka reproduksi efektif (Rt) di DKI di atas angka satu, yakni 1,15. "Peningkatan risiko ini terjadi karena penduduk DKI masih belum disiplin menerapkan protokol kesehatan."
Dalam konperensi pers semalam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan angka positivity rate Covid-19 di Ibu Kota berada di zona aman selama lima pekan terakhir PSBB transisi. Positivity rate merupakan hasil dari pembagian jumlah orang positif Covid-19 dengan jumlah orang yang melakukan tes swab.
"Selama 5 minggu kita berada dalam zona aman secara rekomendasi dari WHO kita di bawah 5 persen," kata dia saat konferensi pers online, Kamis, 16 Juli 2020
Dia menyebut di pekan pertama PSBB transisi berlaku, rasio positif Covid-19 berada di persentase 4,4 persen. Kemudian di pekan kedua menurun menjadi 3,1 persen, pekan ketiga 3,7 persen, pekan keempat 3,9 persen, dan pekan kelima 4,8 persen.
Namun, angkanya naik ke angka 5,9 persen dalam sepekan ini. "Jadi sudah lama kita di bawah 5 persen, tapi seminggu terakhir naik di atas 5 persen. Artinya kita harus lebih waspada," jelas dia.
Walau risiko penularan Covid-19 di Jakarta meningkat selama sepekan terakhir PSBB Transisi, Anies Baswedan menyatakan positivity rate di DKI masih lebih rendah ketimbang persentase secara nasional yang berada di kisaran 12 persen.