TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Irwan Susanto berharap ada titik terang yang dapat
memberi petunjuk mengenai jejak pelaku pembunuhan terhadap editor Metro TV Yodi Prabowo melalui telepon seluler. Polisi melacak percakapan terakhir lelaki 25 tahun itu sebelum ditemukan tewas menghadap sisi kiri Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) atau Jalan Ulujami Raya, depan gapura gang RT 007-008 RW 01, Kelurahan Pesanggrahan, Jumat, 10 Juli 2020.
Penyelidik mencari tahu orang yang melakukan kontak dengan Yodi. “Mungkin ada komunikasi terakhir dengan siapa. Mudah-mudahan ada hasilnya,” ujar Irwan kepada wartawan pada Jumat, 17 Juli 2020.
Pelacakan lainnya adalah mencari sidik jari pada pisau yang ditemukan di dalam jaket Yodi. Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengetahui DNA pemilik sidik jari itu. Pisau ditemukan di dalam saku Yodi.
Hingga saat ini, kata Irwan, pihaknya masih menunggu hasil pengecekan pisau itu dari Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Mabes Polri. Namun, hingga kini, belum ada hasil pemeriksaan itu yang disampaikan secara lisan maupun surat. “Kami tunggu mudah-mudahan ada jejak,” kata Irwan.
Yodi Prabowo hilang selama dua hari sebelum ditemukan jasadnya tak bernyawa oleh lima bocah setempat dengan kepala berhelm, bersepatu, dan tas selempang, menghadap tembok.
Sejumlah kamera pengintai alias CCTV juga telah diperiksa oleh polisi. Namun, kata Irwan, gambar rekaman kamera itu sehingga diperlukan alat khusus milik Puslabfor Polri untuk menganalisanya.
“Informasi terakhir itu sudah terhapus karena sudah tertimpa.” Akan halnya rekaman yang sangat dekat dengan lokasi ditemukannya jasad Yodi sudah terhapus. “Tapi, kami berupaya mencari agar terang perkara ini,” ucap Irwan.