TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim memperkirakan pasien Covid-19 dari klaster keluarga meningkat. Hingga kini masih ada 28 klaster keluarga dengan 79 kasus positif terinfeksi virus corona.
"Ada kecenderungan penambahan jumlah klaster keluarga," kata dia saat dihubungi, Rabu, 26 Agustus 2020.
Dedie menyebut tiga alasan pasien Covid-19 dari klaster keluarga bakal bertambah. Pertama, warga kini harus bekerja di kantor setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilonggarkan.
Kedua, potensi penularan virus terjadi ketika anggota keluarga dinas ke luar kota. Anggota keluarga tersebut, tutur Dedie, harus naik kendaraan umum, seperti taksi, bis, kereta, pesawat untuk berangkat menuju lokasi dinas.
Ketiga, keluarga menggelar pelbagai acara, mulai dari tahlilan, pernikahan, resepsi, dan lainnya. "Jadi kurang lebih asal usul dari klaster keluarga tiga itu," ucap dia.
Dedie berujar klaster keluarga di Kota Bogor sebenarnya sudah muncul sedari awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020. Secara akumulasi terdapat 43 klaster keluarga dengan 157 kasus positif. Dari jumlah itu, 79 positif, delapan meninggal, dan 70 sembuh.