TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia atau DPW PSI provinsi Banten mengungkapkan prihatin dengan cuitan dari tokoh masyarakat yang mengarah ke pelecehan terhadap calon wakil wali kota Tangsel Rahayu Saraswati.
"Tentu kami bukan hanya mendukung mbak Saras, tapi memang itu hal yang tidak semestinya diucapkan," kata ketua DPW PSI Banten Azmi Abubakar saat dihubungi, Senin 7 September 2020.
Menurut Azmi, ucapan yang baik- baik itu yang diperlukan saat ini. Ia mengatakan saat ini tengah menanti pernyataan maaf atau penyesalan dari yang mencuit di media sosial.
Sebelumnya, Rahayu Saraswati mengunggah aktivitas dia lari pagi di sekitar Serpong. Saras saat itu mengenakan celana pendek dan kaos warna putih.
Seorang netizen @panca66 kemudian menulis di lini masanya, "Paha calon wakil wali kota Tangsel itu mulus banget."
Cuitan itu dibalas oleh mantan Sekretaris Menteri BUMN Said Didu. "Huzzz - no pict hoax." Akun Panca kemudian membalas, "Dia posting sendiri fotonya di akunnya."
Menurut Azmi, masalah ini sebetulnya melampaui persoalan koalisi politik. "Jadi siapa pun yang mengalami hal ini enggak bisa kami biarkan," ujarnya.
Azmi mengatakan tak sepatutnya hal itu diungkapkan di publik.
"Jadi kami dalam hal ini misalnya di Banten dan Tangsel tentu tidak terima, kalaupun itu terjadi pada istrinya pak Panca dan pak Said Didu kami juga akan bereaksi yang sama. Mudah- mudahan saat itu beliau entah salah minum obat atau salah ambil dan terminum barangkali seperti itu, jadi enggak layak diucapkan lah," ujar dia.