Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini menambahkan, zona Bodebek membutuhkan timi khusus untuk penanganan kasus Covid-19.
Bodebek diusulkannya menggunakan skema subsidi silang untuk perawatan pasien Covid-19 sehingga warga Bodebek bisa mendapat fleksibilitas layanan fasilitas kesehatan dan tidak terikat asal domisilinya.
“Kami sudah koordinasikan untuk Bodebek ini ingin (ada) satu tim yang kokoh dan kompak. Jadi, nanti ada subsidi silang. Kalau (rumah sakit di) Depok penuh, nanti (warga) KTP Depok boleh (dirawat) di Bogor atau sebaliknya. Saat ini sedang kami kondisikan,” kata Ridwan Kamil.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan meminta Gugus Tugas Jawa Barat membentuk tim khusus. Salah satu tugasnya untuk melakukan verifikasi klaim biaya perawatan pasien Covid-19 dari seluruh rumah sakit di Jawa Barat dengan dibantu BPJS Kesehatan.
“Tim khususnya dibentuk saja, nanti saat Pak Ridwan (Gubernur Jabar) ada di Depok atau sekitarnya itu untuk membantu verifikasi semua rumah sakit, sehingga tidak ada lagi masalah cash flow ke depan. Sekaligus dari BPJS daerah itu mungkin ikut membantu asistensi (rumah sakit) supaya paham,” kata Luhut, dikutip dari rilis, Selasa, 29 september 2020.
Luhut mengatakan, pemerintah juga menyiapkan tambahan 34 tempat tidur khusus untuk ruang ICU di rumah sakit di Kota Depok. Fasilitas tambahan ini dimintanya bisa digunakan oleh pasien Covid-19 dari daerah lain di Bodebek.
“Mulai efektif besok (30 September 2020), ada 34 bed additional untuk ICU di Depok. Jadi, untuk area Bogor saya kira bisa di-cover (di Kota Depok). Hari ini atau mungkin besok paling lambat nurse-nya akan masuk, kalau dokter tidak ada masalah, kemudian obat kita ikutkan semua. Nanti, Pak Ridwan bisa lihat (monitor ke lapangan),” kata Luhut.
Salah satu daerah yang bisa disangga dengan tambahan tempat tidur ruang rawat ICU ini adalah Bogor.
AHMAD FIKRI