TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengatakan salah satu penyebab polisi membongkar lokasi persembunyian terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan di hutan Jasinga Bogor, Jawa Barat, karena buron itu kerap mencuri makanan satpam.
Ia diketahui bersembunyi di salah satu pabrik pembakaran ban di dalam hutan tersebut dan membuat polisi kewalahan mencarinya selama hampir satu bulan.
"Makanan mereka (satpam) sering hilang, curiga ada orang lapar yang sering keliling," ujar Nana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 19 Oktober 2020.
Satpam pabrik, yang berjumlah dua orang, kemudian melaporkan temuan itu ke kepala desa setempat. Mereka melaporkan ada orang mencurigakan yang kerap bermalam di pabrik itu. Kepala desa selanjutnya meneruskan laporan itu ke polisi.
"Ini tanggal 16 Oktober kami dapat info, lalu 17 Oktober kami bergerak dan ditemukan Cai Changpan sudah menggantung diri," kata Nana.
Cai Changpan sebelumnya melarikan diri dari Lapas Kelas 1 Tangerang pada Senin, 14 September 2020 dini hari pukul 02.30. Ia kabur melalui sebuah lubang yang digalinya menggunakan sekop kecil, obeng, dan pahat selama delapan bulan. Lubang sepanjang 30 meter dengan kedalaman 2 meter itu tembus ke gorong-gorong luar Lapas.
Polisi kemudian membentuk tim gabungan untuk menyisir seluruh bagian hutan Tenjo yang diduga jadi tempat pelarian Cai Changpan. Nana menduga alasan Cai Changpan melakukan gantung diri karena merasa terdesak oleh 291 personel keamanan yang mengejarnya.
Apa lagi, Nana mengatakan pihaknya sampai melibatkan Brimob dan anjing pelacak dari unit K9 untuk mencari WNA Cina tersebut. Hal ini diduga membuat Cai Changpan kehabisan akal dan tempat bersembunyi. .
"Mungkin di dalam pikirannya dia ingin ambil jalan pintas untuk bunuh diri di hutan Jasinga," ujar Nana.