TEMPO.CO, Jakarta -Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus meminta agar massa PA 212 yang berdemo di depan Kedutaan Prancis dan buruh di Patung Kuda Arjuna Wijaya untuk menjaga ketertiban.
Dia berharap massa demo tidak termakan provokasi sehingga berakhir rusuh.
"Jangan sampai terprovokasi kelompok provokator yang niatnya ingin bikin rusuh. Itu harus dijaga, jangan sampai nanti masuk lagi kelompok-kelompok yang memang anarkis yang biasa ingin bikin rusuh," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 2 November 2020.
Baca juga : Sebanyak 5.190 Aparat Gabungan Disiagakan Jaga Demo PA 212 dan Buruh Hari Ini
Yusri mengimbau kepada koordinator lapangan (korlap) kedua aksi untuk bisa menjaga kelompoknya. Hal ini untuk mencegah ada penyusup di tengah massa yang ingin memancing kerusuhan
"Kami mengimbau sampaikanlah dengan damai, jangan bikin kerusuhan," kata Yusri.
Hari ini, dua kelompok massa akan berdemo di Jakarta. Kelompok pendemo pertama yang terdiri dari buruh dari KSPI, FSPMI, FSP KEP, SPN, dan ASPEK akan melakukan demo di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya. Mereka bakal mengajukan judicial review UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konsitusi yang dipimpin Andi Gani dan Said Iqbal.
Sementara demo dari Front Pembela Islam atau FPI dan PA 212 akan diadakan di depan Kedutaan Besar Prancis di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Untuk itu, polisi akan mensterilkan Jalan Thamrin di depan Kedubes Prancis yang mengarah ke Bundaran HI.
"Ke arah Kedutaan tak bisa mendekat, karena memang itu area yang kami sterilkan. Yang mau aksi di sana tetap kami fasilitasi," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Heru Novianto.
Ia menjelaskan bagi pengendara kendaraan bermotor yang ingin ke arah Sudirman dari kawasan Monas, bakal dibelokan di Sarinah melewati kawasan Menteng hingga HI.
Lebih lanjut, Heru menjelaskan pengamanan di depan Kedutaan Besar Prancis akan ditambah, jika kondisi massa bertambah dan terjadi eskalasi. "Kalau massa yang aksi banyak, kami turunkan sesuai jumlah massa," kata Heru.