TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman, menyarankan pimpinan Front Pembela Islam atau FPI Rizieq Shihab tidak menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW secara fisik.
Sebabnya, Covid-19 masih merajalela di Jakarta dan bisa menginfeksi siapa pun tanpa pandang bulu.
"Bagaimana pun belum dalam situasi atau kondisi yang aman dan baik untuk beliaunya (Rizieq) maupun untuk yang lain," kata dia saat dihubungi, Kamis, 12 November 2020.
Rizieq diagendakan bakal menghadiri dua acara Maulid Nabi. Pertama, Maulid Nabi di tempat gurunya, Sayyidiil Walid Habib Ali Abdurrahman Assegaff di Majlis Al-Afaf Tebet, Jakarta Selatan besok. Kedua, Maulid Nabi di Markas Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPI Petamburan, sekaligus akad nikah putrinya yang keempat, Syarifah Najwa Shihab pada Sabtu, 14 November 2020.
Menurut Dicky, Rizieq dapat hadir secara virtual. Hal ini mengingat orang yang baru kembali dari luar negeri dianjurkan untuk menjalankan karantina mandiri selama 14 hari. Syarat ini, tutur dia, seharusnya bersifat wajib, meski Rizieq sudah mengantongi hasil tes swab PCR negatif Covid-19.
Selama karantina, Rizieq harus membatasi mobilitas dan interaksinya dengan orang lain. Pembatasan mobilitas berarti tak menyambangi tempat publik selama masa karantina. Untuk aspek interaksi, Dicky menyarankan agar Rizieq tidak menerima atau mengundang tamu ke rumah.
"Untuk kebaikan dia dan keluarganya dan masyarakat," ujar dia.