TEMPO.CO, Jakarta -Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menyampaikan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia masih kritis. Karena itu, menurut dia, tak perlu ada wacana untuk membuka sekolah.
"Jangan ada berpikir wacana-wacana pelonggaran-pelonggaran keramaian apalagi pembukaan sekolah dalam situasi saat ini," kata dia saat dihubungi, Senin, 23 November 2020.
Baca juga : UMK 2021, Kabupaten Karawang Tertinggi di Provinsi Jawa Barat, Ini Sebabnya
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengizinkan pemerintah daerah membuka sekolah mulai Januari 2021. Pembukaan diperbolehkan di seluruh zona risiko Covid-19.
Dicky berujar, tingginya risiko anak tertular virus corona jika sekolah dibuka kembali. Salah satunya seperti di Jakarta. Sebab, persentase pasien positif atau positivity rate Covid-19 di Ibu Kota belum kurang dari lima persen.
"Jakarta tetap berisiko, karena belum kurang dari lima persen TPR-nya (test positivity rate)," ujar dia.
Pemerintah DKI Jakarta mencatat positivity rate secara total menyentuh 8,3 persen. Angka ini tercatat per 22 November 2020. Padahal, World Health Organization (WHO) mematok standar agar positivity rate Covid-19 tak lebih dari lima persen.
Total kasus positif corona kini mencapai 127.164 dengan rincian 8.694 orang masih dirawat, 2.531 meninggal, dan 115.939 sembuh.