TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Eva Chairunisa meminta kepada calon penumpang kereta jarak jauh untuk tidak melakukan rapid test antigen saat hari keberangkatan di stasiun. Menurut dia, hari ini Stasiun Gambir, Jakarta Pusat dipadati pengguna kereta yang antre menjalani swab antigen.
"Jadi kalau bisa H-1 atau H-2," kata dia saat dihubungi, Selasa, 22 Desember 2020.
Baca Juga: Cerita Pemudik Pulang Kampung di Tengah Pandemi Covid-19: Pasrah Saja
PT KAI mencatat sekitar 1.300 orang memakai fasilitas rapid test antigen di Stasiun Gambir hari ini. Sementara di Stasiun Pasar Senen terdapat 1.800-an orang. Eva berujar, data ini tercatat hingga pukul 12.00 WIB.
Membeludaknya calon penumpang yang mengetes rapid antigen di stasiun tak terhindarkan. Dia menuturkan, antrean pengetesan tampak sejak 21 Desember, hari pertama rapid test antigen tersedia di stasiun.
"Karena banyak penumpang yang mau tes di stasiun, padahal tidak harus di stasiun," ucap dia.
Sebelumnya, PT KAI mewajibkan penumpang kereta mengantongi dokumen rapid test antigen yang menunjukkan hasil negatif Covid-19 selama masa angkut mudik Natal dan Tahun Baru pada 22 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021. Eva mengingatkan, hasil tes rapid antigen hanya berlaku tiga hari setelah pengetesan.
PT KAI juga menyediakan layanan rapid test antigen untuk penumpang kereta jarak jauh mulai 21 Desember 2020. Harga tes dipatok Rp 105 ribu.