TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta Mujiyono menyarankan Pemerintah DKI untuk segera menarik rem darurat memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB sebelum semua indikator penularan Covid-19 lebih kritis lagi. “Dari indikator untuk menarik rem darurat harusnya sudah bisa dilakukan,” kata politikus Demokrat itu saat dihubungi, Selasa, 22 Desember 2020.
Pemerintah DKI Jakarta mencatat tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ruang perawatan intensif (ICU) pasien Covid-19 terus melonjak sebulan terakhir. Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti menuturkan berdasarkan data per 20 Desember 2020, dari 6.663 tempat tidur isolasi, kini sudah ditempati sebanyak 5.691 pasien.
"Kapasitasnya sudah mencapai 85 persen," kata Widyastuti melalui keterangan tertulisnya, Senin, 21 Desember 2020. Total RS rujukan Covid-19 di Ibu Kota mencapai 98 rumah sakit. Begitu juga kondisi ruang ICU tempat tidurnya sudah terisi 722 dari 907 sehingga persentasinya terpakai 80 persen.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan positivity rate atau rasio positif penularan Covid-19 di Ibu Kota tidak mengalami penurunan pada tiga bulan terakhir. Bahkan rasio positif sebulan terakhir terlihat terjadi peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.
Berikut adalah alasan Mujiyono menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat untuk memperketat PSBB untuk menghambat penyebaran Covid-19:
- Angka penularan kasusnya sudah mengkhawatirkan kembali.
“Rasio positif sudah mau menyentuh 10 persen,” ujar politikus Partai Demokrat itu.
- Rumah sakit di Ibu Kota juga sudah mulai penuh.
Bahkan kamar isolasi telah terisi 85 persen dan kamar perawatan intensif atau ICU sudah 80 persen.
- Potensi penularan Covid-19 bakal semakin tinggi seiring dengan libur panjang akhir tahun.
“Warga pasti akan tetap keluar kota.”
- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak bisa selamanya bergantung pada penambahan fasilitas kesehatan untuk melayani pasien Covid-19.
Setiap penambahan layanan kesehatan khusus untuk Covid-19 akan mengurangi layanan untuk pasien penyakit lainnya.
Langkah yang paling tepat dilakukan pemerintah saat ini, kata Mujiyono, adalah mengatur pergerakan orang di Ibu Kota. “Keselamatan dan kesehatan warga adalah hukum tertinggi.”
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Transisi hingga 3 Januari mendatang. Perpanjangan pembatasan sosial masa transisi dilakukan karena kasus Covid-19 masih tinggi sekaligus langkah antisipasi lonjakan kasus akibat libur Natal dan tahun baru.
"Kami mengimbau warga tetap berkegiatan di rumah," kata Anies melalui keterangan tertulisnya. Anies Baswedan mengimbau warganya menunda berlibur keluar. Khususnya, bagi keluarga karena klaster keluarga saat ini mendominasi kasus Covid-19.