TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal menyatakan telah membuat regulasi ketat untuk pelaksanaan ibadah Ramadan selama pandemi Covid-19. Pada Senin malam, 12 April 2021, Masjid Istiqlal memulai salat tarawih berjamaah dengan protokol kesehatan.
"Pelaksanaan salat tarawih ini diawasi. Jadi harus menaati protokol kesehatan Covid-19 agar pelaksanaannya lancar," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Ibadat Masjid Istiqlal, Bukhori, sebelum pelaksanaan salat Isya, Senin malam, 12 April 2021.
Ia menuturkan selama Ramadan, seluruh kegiatan ibadah dilaksanakan di lantai utama masjid dengan kapasitas 30 persen atau 2 ribu jamaah. Seluruh peserta salat wajib hingga tarawih wajib menggunakan masker.
Selain itu, pemeriksaan suhu juga dilakukan kepada seluruh jamaah yang datang ke Masjid Istiqlal. Bagi jamaah yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat Celcius dilarang masuk.
"Kami juga tidak perkenankan anak berusia di bawah 10 tahun masuk karena mereka rentan terhadap penularan Covid-19," ujarnya. "Kami juga melarang jamaah membawa makanan."
Bukhori menuturkan pengelola juga mengatur pintu masuk jamaah pria dan wanita. Jamaah pria bisa masuk maupun keluar melalui pintu Al Fatah, sedangkan wanita di pintu Al Qudus.
"Untuk pintu Assalam bisa untuk wanita dan pria tapi kami tetap pisahkan," ujarnya. Seluruh pintu masjid akan ditutup pada pukul 20.30 menjelang pelaksanaan salat tarawih. Pengunjung yang datang di atas jam tersebut tidak diperkenankan masuk ke dalam masjid.
"Tapi bagi jamaah yang di dalam mau keluar dibolehkan. Pintu masuk akan ditutup seluruhnya pukul 22.00 karena akan ada sterilisasi penyemprotan disinfektan," ujarnya. "Masjid dibuka besok pagi pukul 04.00."
Lebih lanjut ia menuturkan pada Ramadan tahun ini pengelola tidak mengadakan buka puasa bersama seperti sebelum pandemi. Selain itu kegiatan Ramadan lain seperti itikaf pada 21-30 Ramadan juga ditiadakan.
"Kami juga tidak terima kunjungan wisatawan asing dan domestik. Yang dibuka jamaah untuk salat fardu dan tarawih."
Ia berharap seluruh jamaah tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pengelola Masjid Istiqlal. "Jangan sampai membahayakan diri sendiri dan orang lain, tetap laksanakan protokol kesehatan," ujarnya.
Pantauan Tempo protokol kesehatan cukup ketat diterapkan mulai dari di gerbang hingga di dalam area masjid. Memasuki pintu gerbang petugas keamanan mengukur suhu pengunjung yang datang.
Pengunjung juga di arahkan untuk mencuci tangan di westafel yang terdapat di setiap sudut masjid. Selain itu, Masjid Istiqlal juga menyediakan hand sanitizer di setiap pintu masuk dan tangga tempat ibadah itu.
Pengelola juga memberi jarak antarjamaah saat salat sekitar 120 cm. Seluruh jamaah pun menggunakan masker. Petugas langsung menegur bagi jamaah yang memelorotkan maskernya ke leher atau dagu.
Salah seorang jamaah, Ahmad Juli, 25 tahun, mengaku senang bisa salat di Masjid Istiqlal, lagi. Sebab sudah setahun, pria yang tinggal di kawasan Veteran, Jakarta Pusat itu, tidak menginjakkan kaki di Istiqlal.
"Ada rasa kangen untuk salat di Masjid Istiqlal. Karena sudah delapan tahun saya selalu salat di sini."
Juli mengaku tak khawatir terhadap potensi penularan Covid-19 selama salat tarawih di Istiqlal. Menurut dia, pengelola menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat kepada seluruh pengunjung yang datang. "Saya yakin saja. Niat baik untuk ibadah, semoga penyakit justru bisa hilang."