TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya menyatakan oknum anggota TNI dan Polri yang terlibat kasus pengeroyokan yang menewaskan satu anggota Brimob akan ditangani kesatuannya masing-masing. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Yusri Yunus mengatakan dalam kasus tersebut, satu anggota Kopassus juga mengalami cedera.
"Oknum-oknum semua yang terlibat di sini akan dilakukan pendalaman oleh masing-masing kesatuannya," kata Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Senin 20 April 2021.
Namun Yusri enggan memberikan keterangan tentang anggota TNI dan Polri yang terlibat kasus pengeroyokan tersebut. Hingga saat ini polisi masih memeriksa sejumlah saksi untuk menggali keterangan dan mengumpulkan bukti kasus pengeroyokan tersebut.
"Tim masih melakukan pendalaman soal permasalahan ini, masih didalami dilakukan penyelidikan, satu per satu sedang dilakukan pemeriksaan, nanti kita tunggu hasilnya," ujarnya.
Sebelumnya, seorang anggota Brimob tewas setelah ditemukan tergeletak di jalan dan seorang anggota Kopassus mengalami luka. Mereka diduga menjadi korban pengeroyokan oleh orang tidak dikenal di Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Camat Kebayoran Baru Tomy Fudihartono mengakui ada pengeroyokan di wilayahnya pada hari Minggu. Namun Tomy belum mengetahui identitas korban tewas. "Informasinya seperti itu, tapi belum tahu siapa," katanya.
Sebuah video viral memperlihatkan pengeroyokan di trotoar Jalan Falatehan, Melawai, Kebayoran Baru, pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00. Korban tewas tersebut berinisial YBS mengalami luka di lengan kanan dan paha kanan akibat sabetan senjata tajam.
Baca juga: Satu Anggota Brimob Tewas di Kafe, Polisi Bantah Bekuk Tersangka Pengeroyokan