TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan meminta masyarakat tidak mengambil risiko dengan melakukan kegiatan buka bersama (bukber) di tengah Pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Liza Puspadewi mengingatkan bahaya berkumpul di tempat umum atau restoran saat buka puasa bersama.
"Bukber memang salah satu aktivitas positif untuk melakukan silahturahim antar kerabat. Tapi tidak di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Karena efeknya akan bahaya dan bisa berkepanjangan untuk banyak pihak," kata Liza, Selasa 4 Mei 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang itu mengimbau masyarakat tidak gegabah karena penularan Covid-19 masih tinggi. “Hari ini bukber memang tidak langsung positif hari itu juga. Tapi empat hari kemudian dan paling lama 14 hari kemudian, masa ingkubasi terjadi baru jumlah positif akan kian meningkat," kata Liza.
Risiko terburuk adalah menularkan virus itu kepada orang tua atau lansia di rumah. "Mereka punya komorbid, dan terburuk hingga ada kematian. Ingat, angka kematian tertinggi adalah lansia,”kata Liza.
Liza mengatakan bersosialisasi dengan makan bersama jauh lebih berisiko tinggi penularan virus Covid-19 daripada aktivitas lain. Risiko ini jauh lebih tinggi daripada menggunakan transportasi umum atau berbelanja karena orang melepas masker pada saat makan dan minum.
“Hal ini bisa dilihat, saat jumlah kerumunan melonjak pada musim liburan, di situlah jumlah kasus Covid-19 meningkat. Selama corona, ada tujuh momen libur bersama dan peningkatan kasus meningkat. Terbaru peningkatan momen libur hari paskah,” kata Liza.
Liza mengajak seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk sama-sama menjaga dan ikut mengendalikan kasus covid-19 di Kota Tangerang.
“Jangan ambil risiko tinggi untuk keluarga, terlebih di momen Ramadan dan libur Idul Fitri. Menahan ini semua memang sulit, tapi protokol kesehatan sudah tidak bisa ditawar lagi,” kata Liza.
AYU CIPTA
Baca juga: Buka Bersama Warga Kampung Bandan, Anies Teringat Resto dan Kafe