Idris mengatakan, menarik rem darurat juga bisa memberi Pemprov DKI Jakarta kesempatan untuk meningkatkan jumlah kapasitas tempat tidur perawatan dan memperbaiki anggaran fasilitas kesehatan di tingkat Puskesmas dan kecamatan. Apalagi masih banyak pemudik yang belum kembali.
"Jika tidak segera dilacak dan diisolasi, maka klaster tersebut akan menyebar sehingga pada akhirnya timbul tsunami kasus Covid-19 di Jakarta," kata Idris melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 28 Mei 2021.
Berdasarkan data, jumlah kasus positif DKI Jakarta meningkat 40 persen dalam satu pekan terakhir. Keterisian Wisma Atlet juga meningkat 6 persen pasca-libur Lebaran. "Pak Gubernur tidak boleh hanya bangga dengan jumlah tes dan fasilitas kesehatan, perlu serius membenahi kemampuan tracing dan isolasi," ujar Ketua Fraksi PSI itu.
Baca juga: Pemprov DKI Dapat Nilai E dari Kemenkes untuk Penangangan Covid-19, Epidemiolog: Ngawur