TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengkhawatirkan lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta bakal melampaui penambahan yang terjadi pada Januari-Februari 2021. Di periode ini, dikhawatirkan kenaikan pasien Covid-19 tembus 3 ribu orang per hari.
"Dalam waktu singkat bisa terjadi penularan yang sangat tinggi dan terus-menerus, karena sekarang virusnya beda," kata Pandu Riono saat dihubungi, Sabtu, 12 Juni 2021.
Pandu menduga, varian virus corona baru bisa lebih mengganas, mudah menular, bahkan meningkatkan angka kematian. Dia khawatir virus varian delta akan menyebar luas di Ibu Kota dan berpotensi meningkatkan kasus Covid-19.
Varian Covid-19 delta atau B.1.617.2 adalah jenis varian baru Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020. Varian ini hanya satu dari 10 varian virus corona.
"Yang kami khawatirkan tipe virus delta itu akan yang paling berbahaya," ucap dia.
Di sisi lain, perilaku manusia sangat mempengaruhi kenaikan kasus. Menurut dia, masyarakat kini tak merasa bahwa pandemi Covid-19 masih merajalela di Indonesia. Buktinya, pergerakan manusia terjadi semasa libur Lebaran 2021.
"Sudah tahu pergerakan penduduk selama dan habis ramadan bisa meningkatkan lagi, tapi kan tidak dilakukan upaya untuk menghentikan pergerakan penduduk," jelas dia.
Kasus Covid-19 di Ibu Kota mulai melonjak tiga hari belakangan ini. Pada 9 Juni ada penambahan 1.371 kasus. Kemudian naik 2.096 kasus di 10 Juni dan 2.293 kasus pada 11 Juni.
#Cucitangan
#Pakaimasker
#Jagajarak
Baca juga: Kasus Covid-19 DKI Melonjak, Wagub DKI: Dampak Kelemahan Kita Semua