TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 22 Sekolah Dasar Negeri di Kota Bogor terdata mengalami kerusakan dari tingkat ringan hingga berat. Dalam anggaran 2022, Pemkot Bogor telah menganggarkan Rp 37 miliar untuk perbaikan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi mengatakan hal itu menyusul bangunan atap kelas di SDN Otista, Jalan Otista 78 Kota Bogor yang ambruk pada Kamis siang, 16 September 2021.
Namun, untuk perbaikan kelas ambruk di SDN Otista itu, Pemkot Bogor akan menggunakan anggaran biaya tak terduga atau BTT BPBD Kota Bogor 2021.
Sedangkan anggaran perbaikan sekolah rusak di 2022 menurut Hanafi kini tengah dilakukan pematangan datanya.
Anggaran sebesar Rp 37 miliar itu akan dibagi untuk keperluan perbaikan konstruksi bangunan maupun kelengkapan peralatan mebel, seperti bangku, meja dan lemari.
Pemkot Bogor akan mengonsentrasikan anggaran tersebut untuk perbaikan jenjang sekolah jenjang SD terlebih dahulu yang lebih banyak rentan ambruk dan berisiko lebih tinggi karena siswa masih kanak-kanak.
Sebelumnya SDN Otista Kota Bogor ambruk pada Kamis siang 16 September 2021 lalu. "Kondisinya memang sudah lapuk, dan pihak sekolah sudah melaporkan pada pihak Dinas Pendidikan Kota Bogor," kata Kepala SDN Otista Siti Meisyafah saat ditemui di lokasi, hari ini.
Ia mengatakan atap bangunan itu ambruk pada pukul 11.45 WIB. Saat itu ada sejumlah guru yang tengah piket. Bahkan ada perwakilan komite sekolah yang datang untuk melakukan pertemuan.
"Kejadiannya sangat cepat dan semua yang ada di sini kaget saat mendengar suara atap patah yang disusul genteng berjatuhan cukup keras," kata dia.
Siti mengatakan, dirinya baru dilantik sebagai Kepala Sekolah di SD itu pada Juni lalu. Saat pergantian, kepala sekolah lama menginformasikan jika atap ruang kelas enam sudah keropos dan sudah dilaporkan Dinas Pendidikan Kota Bogor. "Kepsek yang lama pun sudah melaporkannya," kata dia.
Baca juga: Viral Siswa di Bekasi Minta Bantuan Perbaikan Sekolah Rusak
ANTARA/SIDIK PERMANA