Deni yang merupakan salah satu pengelola sekaligus pemandu Tebing Koja Solear mengatakan tempat wisata alam yang berasal dari galian pasir itu ramai dikunjungi pada akhir pekan. "Ada yang untuk buat foto prewedding atau cuma jalan-jalan biasa sambil berfoto ria," katanya.
Tiket masuk ke Tebing Koja Solear dipatok Rp 5000 per orang. Namun, untuk kepentingan lain seperti pembuatan konten atau prewedding berkisar Rp 200 ribu-300 ribu. "Karena kalau prewedding ada banyak hal yang perlu disiapkan termasuk mencari spot dan mendampingi mereka selama sesi foto," kata Denis.
Denis, merupakan satu dari lima pengelola Tebing Koja kawasan wisata alam yang mulai dikenal luas sejak viral 2017 lalu karena pemandangan yang unik dan instragamable.
Beberapa hari terakhir ini Tebing Koja kembali viral. Media sosial dihebohkan dengan berbagai foto bugil dan adegan mesum dua wanita dan seorang pria yang diunggah akun twitter @kopi_hitammanis.
Berdasarkan pengamatan Tempo sebelum foto foto itu dihapus, para pemeran dalam foto itu melakukan adegan-adegan mesum tanpa busana dengan latarbelakang pemandangan, tebing batu mirip dengan Tebing Koja. Layaknya model di film dewasa, mereka berpose dengan berbagai gaya.
Selain foto, ada juga beberapa rekaman video pemeran wanita bertelanjang dada dan bercelana jeans pendek yang berjalan disela sela tebing.
Deni Lubis, menyangkal jika tempat wisata yang ia jaga 24 jam itu jadi ajang mesum dan foto bugil. "Kecil kemungkinan itu terjadi, karena setiap pengunjung yang datang saya dampingi dan awasi," ujarnya.
Pendampingan, kata Deni, sengaja dilakukan untuk menjaga keamanan pengunjung dan sekaligus menunjukkan spot-spot foto yang bagus dan menarik. "Karena banyak yang gak tau tempat foto yang bagus," ujarnya.
Kepala Desa Cikuya Ade S mengatakan sejak viral 2017 lalu, warga setempat menjadikan bekas tambang pasir tradisional ini sebagai sumber mata pencarian. Mereka memanfaatkan kawasan yang ramai dikunjungi pelancong dengan membuka warung makanan-minuman hingga tempat parkir kendaraan. "Sejak awal sudah dikelola warga setempat," kata Ade.
Ade mengakui Tebing Koja Solear memang tidak berijin, karena lima pemilik lahan, empat warga setempat dan satu pengembang menolak pengurusan tempat itu diserahkan ke pemerintah.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang Surya Wijaya mengatakan, Tebing Koja Solear berpotensi menjadi salah satu kawasan wisata di Kabupaten Tangerang. "Dengan daya tarik alam, pemandangannya. Dengan kondisi yang seperti ini saja sudah ramai dikunjungi apalagi jika ditata dengan sarana dan prasarana yang memadai," kata Surya.
Untuk itu, kata Surya, Tebing Koja Solear diarahkan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) agar pengelolaan bisa optimal. "Dan nantinya bisa disempurnakan sarana serta prasarana penunjangnya."
Baca juga: Pemkab Tangerang Sebut Tempat Wisata Tebing Koja Solear Tak Punya Izin
JONIANSYAH HARDJONO