TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Komisi E DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menyampaikan adanya kenaikan dana hibah untuk guru honorer di sekolah swasta dan PAUD pada 2022. Kenaikan ini seiring dengan disepakatinya Kebijakan Umum Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD DKI Jakarta 2022 sebesar Rp 84,88 triliun.
"Saya ingin menyampaikan, anggaran untuk tahun depan, khususnya di Dinas Pendidikan, sudah memprioritaskan untuk kesejahteraan guru. Kami bersyukur sudah diketok palu naik 10 persen," kata Zita, di Jakarta, Sabtu, 13 November 2021.
Dana hibah untuk guru honorer dan PAUD itu menjadi Rp 538,9 miliar. Zita mengatakan dorongan untuk menaikkan gaji guru honorer itu karena mereka paham bagaimana kondisi guru swasta yang harus betul-betul diperhatikan.
"Apalagi saya ini seorang pengajar, jadi saya tahu persis kondisi guru swasta. Rata-rata, mereka terpaksa mencari pekerjaan sampingan demi bertahan hidup. Karena penghasilan dari mengajar yang rendah," ujarnya.
Tentu, lanjut dia, ini menjadi kabar gembira untuk para pengajar di berbagai organisasi yakni IGTKI, IGRA, HIMPAUDI, dan PGRI. Karenanya dia berharap fokus dalam memperhatikan nasib guru-guru swasta.
"Ini harus kita kawal bersama," ucapnya.
Dengan disetujuinya peningkatan dana operasional, diharapkan tenaga pengajar tidak lagi terbebani oleh biaya lain-lain dalam organisasinya seperti pungutan pada para guru.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menerangkan jika dana hibah dinaikan 10 persen, maka tenaga pengajar akan mendapat kenaikan Rp 50 ribu atau sebesar Rp 550 ribu setiap bulannya.
"Jadi awalnya anggaran dana hibah Rp 489,9 miliar, dinaikkan 10 persen yaitu Rp48,9 miliar, sehingga anggarannya menjadi Rp 538,9 miliar untuk 81.658 guru," tuturnya.