TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih enggan bicara soal polemik balapan mobil listrik Formula E. Saat ditemui awak media usai menemui buruh di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Anies hanya memberi isyarat jempol kepada wartawan yang bertanya soal Formula E.
"Nice try," ujar Anies kepada awak media yang mendesaknya memberikan pernyataan soal Formula E, Kamis, 18 November 2021.
Usai mengatakan hal itu, Anies terlihat berjalan menuju Gedung Balai Kota. Ia juga enggan menanggapi pertanyaan wartawan soal isu lainnya.
Sikap Anies yang bungkam soal Formula E ini sudah bertahan sejak awal bulan ini. Pada Jumat, 5 November 2021, Anies yang baru saja menghadiri pelantikan pengurus PORDASI DKI Jakarta 2021 di Balai Agung Balai Kota, Jakarta Pusat, langsung melenggang pergi setelah melakukan wawancara singkat mengenai mata acara tersebut.
"Sudah cukup, tidak ada isu lain, ya," ujar Anies sambil memberi isyarat kepada wartawan untuk memberinya jalan.
Anies tidak menggubris pertanyaan media seputar pemeriksaan KPK atau isu di luar mata acara. Ia segera pergi menuju ruangannya yang tidak bisa dimasuki awak media.
Pada Kamis, 4 November 2021, tim penyelidik KPK telah memeriksa beberapa orang untuk diambil keterangan soal dugaan korupsi di ajang balapan mobil listrik Formula E. Pemeriksaan itu untuk mengumpulkan bahan data dan keterangan informasi yang diperlukan petugas.
"Kegiatan ini tentu sebagai tindak lanjut dari informasi yang disampaikan masyarakat ihwal penyelenggaran Formula E di DKI Jakarta kepada KPK," ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya.
Pakar politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menyarankan Gubernur Anies Baswedan transparan memberikan informasi balap mobil listrik itu kepada publik.
“Publik punya kepentingan untuk tahu secara pasti dan transparan bagaimana progress dan persoalan yang sempat gaduh itu seperti apa,” kata Adi saat dihubungi Tempo, Kamis, 18 November 2021.
Pakar politik tersebut melihat jika hanya partai pendukung saja yang berbicara itu masih kurang tepat diterima oleh publik. Menurutnya, suara yang keluar dari partai pendukung sudah melewati berbagai lapisan.
Dengan melihat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan irit bicara mengenai Formula E, publik pun berspekulasi yang tidak baik terhadap dia, bahkan bisa merugikan.
“Ya publik semakin menduga tidak karuan. Jangan sampe publik ini berspekulasi dan menduga yang enggak-enggak, itu justru yang merugikan gubernur,” ujar Adi.
Baca juga: Anies Irit Bicara Soal Formula E, Pakar: Publik Semakin Menduga Tidak Karuan
M JULNIS FIRMANSYAH