Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Pahlawan Asal Aceh yang Namanya Diabadikan di Jakarta

Reporter

image-gnews
Suasana halaman Masjid Cut Meutia saat peniadaan Shalat Jumat di Cikini, Jakarta, Jumat, 25 Juni 2021. Pemprov DKI Jakarta melarang umat muslim menggelar Shalat Jumat di masjid yang masuk kawasan zona merah hingga 5 Juli 2021 mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Suasana halaman Masjid Cut Meutia saat peniadaan Shalat Jumat di Cikini, Jakarta, Jumat, 25 Juni 2021. Pemprov DKI Jakarta melarang umat muslim menggelar Shalat Jumat di masjid yang masuk kawasan zona merah hingga 5 Juli 2021 mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah nama Jalan Inspeksi Kalimalang sisi utara menjadi Jalan Laksamana Malahayati, pahlawan nasional dari Aceh. Anies mengatakan peran Laksamana Malahayati dalam menghadapi penjajah patut diapresiasi dan didedikasikan namanya.

Pergantian nama jalan tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur No. 1242 Tahun 2021 tentang Penetapan Nama Jalan Laksamana Malahayati menggantikan Nama Jalan Inspeksi Kalimalang Sisi Sebelah Utara.

Selain Laksamana Malahayati, ada banyak pahlawan asal Aceh yang namanya diabadikan di DKI Jakarta. Baik sebagai nama jalan maupun nama tempat. Berikut daftarnya:

  1. Cut Meutia

Cut Nyak Meutia merupakan pahlawan wanita asal Aceh yang dikenal kegigihannya dalam melawan penjajahan Belanda dan kisah asmaranya yang tragis. Ia menikah tiga kali yang mana dua suami terakhirnya tewas ketika sama-sama berperang melawan penjajahan Belanda.

Di DKI Jakarta, nama Cut Meutia diabadikan sebagai nama jalan dan nama masjid di daerah Jakarta Pusat.

Mengutip laman jakarta-tourism.go.id, Masjid Cut Meutia diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin pada 1987, Awalnya masjid ini bernama Yayasan Masjid Al-Jihad yang didirikan oleh eksponen '66 seperti Akbar Tanjung dan Fahmi Idris.

Masjid ini merupakan salah satu peninggalan sejarah pada zaman penjajahan kolonial Belanda dahulu digunakan sebagai kantor pos, kantor jawatan Kereta Api Belanda dan kantor Kempetai Angkatan Laut Jepang (1942 - 1945). Setelah Indonesia merdeka, masjid ini juga pernah dipergunakan sebagai kantor Urusan Perumahan, hingga Kantor Urusan Agama.

  1. Cut Nyak Dhien

Mengutip laman resmi Pemprov Aceh, Cut Nyak Dhien lahir pada 1848 di kampung Lam Padang Peukan Bada. Ia merupakan keluarga bangsawan. Ayah dan ibunya keturunan kepala pemerintahan di Aceh saat itu.

Cut Nyak Dhien menikah dua kali. Pertama dengan Teuku Chik Ibrahim dan kedua dengan Teuku Umar. Keduanya bernasib sama, gugur di pertempuran melawan penjajah. Cut Nyak Dhien lalu meneruskan perjuangan suaminya dalam memerangi Belanda hingga akhirnya tertangkap pada November 1905

Di DKI Jakarta, nama Cut Meutia diabadikan sebagai nama jalan dan nama masjid di daerah Jakarta Pusat.

  1. Teuku Umar

Teuku Umar dikenal karena cara perlawananya terhadap Belanda yang berbeda dari para pejuang Aceh lainnya, termasuk istrinya sendiri, Cut Nyak Dhien. Ia memilih bekerja sama dengan Belanda hingga diangkat menjadi seorang panglima perang dan mendapat berbagai fasilitas seperti uang dan senjata.

Mengutip laman resmi Pemprov Aceh, apa yang dilakukan Teuku Umar merupakan sandiwara. Setelah mengumpulkan banyak uang dan senjata, ia berbalik melawan Belanda hingga akhirnya tewas dalam pertempuran di Meulaboh.

Nama Teuku Umar diabadikan sebagai nama jalan di kawasan elite di Jakarta Pusat.

  1. Panglima Polim
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Panglima Polim atau Teuku Panglima Polem Muhammad Daud merupakan seorang pemimpin wilayah XXII Mukim atau pedalaman Aceh Besar di bawah pemerintahan Kesultanan Aceh.

Panglima Polim dan pasukannya ikut bergabung dengan Teuku Umar dan pernah terlibat pertempuran besar melawan penjajahan Belanda pada April 1896. Sejak itu, ia terus berperang dengan sengit meski harus menyingkir ke daerah Pidie dan Gayo untuk mempertahankan wilayah Aceh dari gempuran pihak Belanda.

Nama Panglima Polim diabadikan sebagai salah satu jalan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

  1. Teuku Cik Di Tiro

Teuku Chik Di Tiro merupakan seorang ulama dan pahlawan nasional dari daerah Pidie, Aceh. Ia dikenal karena menggelorakan semangat perang Sabil pada masyarakat Aceh untuk melawan penjajahan Belanda.

Mengutip laman resmi Pemprov Aceh, gerakan Perang Sabil dari Teuku Chik Di Tiro mampu merepotkan Belanda dalam kurun 1881-1890. Teungku Chik Di Tiro wafat pada 25 Januari 1891 diduga karena diracun.

Nama Teuku Chik Di Tiro diabadikan sebagai nama jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

  1. Laksamana Malahayati

Menurut sejarah, Laksamana Malahayati memimpin 2 ribu orang dalam pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda pada 11 September 1599 sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal.

Ketua Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (TIM) Jakarta, Surya Dharma, mengatakan Laksamana Malahayati adalah panglima angkatan laut pertama di dunia. “Karena sampai saat ini belum ada lagi panglima perang di dunia,” katanya.

Kini nama Laksamana Malayati telah resmi menggantikan Jalan Inspeksi Kalimalang sisi utara yang memiliki Panjang sekitar 7,6 kilometer dan melintasi Kelurahan Pondok Kelapa, Kelurahan Duren Sawit, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit dan Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Baca juga:

Laksamana Malahayati jadi Nama Jalan di DKI, Pemprov Aceh: Terima Kasih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Respons Anies Soal Sudirman Said yang Bakal Maju di Pilgub Jakarta

21 menit lalu

Anies Baswedan saat menghadiri silaturahmi dan halal bihalal dengan PKL dan warga kampung Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) di Kampung Marlina, Muara Baru, Penjaringan Jakarta Utara pada Ahad, 19 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Respons Anies Soal Sudirman Said yang Bakal Maju di Pilgub Jakarta

Anies mengaku belum ada komunikasi dengan Sudirman Said yang berencana maju dalam Pilgub Jakarta 2024.


Bahas UKT Mahal, Panja Komisi X DPR Bakal Undang Sejumlah Pihak Ini

54 menit lalu

Mahasiwa Universitas Riau (Unri) kenakan almamater biru laut lakukan aksi unjuk rasa mengenai uang kuliah tunggal atau UKT dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) di depan Gedung Rektorat Unri pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto: Karunia Putri / TEMPO
Bahas UKT Mahal, Panja Komisi X DPR Bakal Undang Sejumlah Pihak Ini

Selasa besok, 21 Mei 2024, Panja Komisi X DPR bakal menggelar Raker dengan sejumlah pihak untuk membahas UKT mahal. Siapa saja yang diundang?


BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Berawan Hingga Hujan Ringan

4 jam lalu

Warga menembus cuaca hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya, Selasa 30 Januari 2024. Berdasarkan laporan Climate Outlook 2024 atau Pandangan Iklim 2024 yang dirilis BMKG, indeks El Nino diprakirakan akan berada pada kisaran anomali +0,94 hingga +0,06 atau lemah hingga netral. TEMPO/Subekti.
BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Berawan Hingga Hujan Ringan

BMKG prakirakan cuaca di wilayah Jakarta hari ini, Senin, 20 Mei 2024, berawan hingga hujan ringan.


Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

1 hari lalu

Mantan capres nomor urut 01 di pilpres 2024 Anies Baswedan usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.


Ketua RW Minta Pengurus Masjid Al Barkah Serius Laporkan Kontraktor ke Polisi Lantaran Pembangunan Mangkrak

2 hari lalu

Tampak bangunan baru dan lama Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, RT 01 RW 02, Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, Senin, 6 Mei 2024. Gedung baru di sisi kanan itu mangkrak setelah dibangun pada 4 Juli 2022. TEMPO/Ihsan Reliubun
Ketua RW Minta Pengurus Masjid Al Barkah Serius Laporkan Kontraktor ke Polisi Lantaran Pembangunan Mangkrak

Ketua Rukun Warga 02 Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, Amir Muchlis, berharap kontraktor Masjid Al Barkah, Ahsan Hariri, dilaporkan ke polisi.


Kejati Aceh Periksa Ketua BRA Suhendri sebagai Saksi Korupsi Anggaran Budi Daya Ikan Kakap Rp 15 Miliar

2 hari lalu

Ilustrasi korupsi. Shutterstock
Kejati Aceh Periksa Ketua BRA Suhendri sebagai Saksi Korupsi Anggaran Budi Daya Ikan Kakap Rp 15 Miliar

Kejati Aceh memeriksa Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Suhendri perihal dugaan korupsi penyimpangan dan pengadaan budi daya ikan kakap.


Akhir 2024, PT Hutama Karya Optimistis Selesaikan Tol Sumut dan Aceh

2 hari lalu

PT Hutama Karya menargetkan perbaikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk ruas Palembang-Indralaya (Palindra) dan Indralaya-Prabumulih (Indraprabu), Sumatera Selatan rampung pada H-7 Lebaran 2024/1445 Hijriah. ANTARA/HO-Hutama Karya
Akhir 2024, PT Hutama Karya Optimistis Selesaikan Tol Sumut dan Aceh

PT Hutama Karya (Persero) optimistis dapat menyelesaikan proyek Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS tahap 1.


Pengurus Masjid Al Barkah Tetap Tempuh Jalur Hukum Jika Pemborong Tak Respons Somasi

3 hari lalu

Tampak dari belakang bentuk bangunan baru Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, RT 01 RW 02, Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, Senin, 6 Mei 2024. Pembangunan masjid tiga lantai dengan biaya Rp 9,75 miliar ini mandek. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pengurus Masjid Al Barkah Tetap Tempuh Jalur Hukum Jika Pemborong Tak Respons Somasi

Pembangunan Masjid Al Barkah Cakung mangkrak. Pengurus masjid memberi somasi ke pemborong untuk segera menuntaskan pembangunan.


Pastikan Pekerja Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, Pj Gubernur Aceh Terbitkan Qanun

3 hari lalu

Pastikan Pekerja Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, Pj Gubernur Aceh Terbitkan Qanun

Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, mendukung penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja di wilayah Pemerintah Aceh, dengan menerbitkan Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2024 tentang Ketenagakerjaan.


Pembangunan Masjid Al Barkah Mangkrak, Pengurus Minta Kontraktror Kembalikan Duit Sisa Rp 3,6 Miliar

3 hari lalu

Tampak bangunan baru dan lama Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, RT 01 RW 02, Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, Senin, 6 Mei 2024. Gedung baru di sisi kanan itu mangkrak setelah dibangun pada 4 Juli 2022. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pembangunan Masjid Al Barkah Mangkrak, Pengurus Minta Kontraktror Kembalikan Duit Sisa Rp 3,6 Miliar

Kontraktor pembangunan Masjid Al Barkah sudah diberi tambahan waktu untuk menuntaskan pembangunan masjid. Tapi tak kunjung selesai hingga saat ini.