TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) bakal menambah 10 persen kamera pengawas (CCTV) di 222 halte menyusul lima kecelakaan selama kurun waktu 40 hari terakhir.
Direktur Utama TransJakarta Mochammad Yana Aditya menjelaskan setiap halte dilengkapi empat hingga delapan unit CCTV. "Dalam rencana tahun 2022 kami akan menambah 10 persen CCTV," katanya saat konferensi pers di Jakarta Timur, Sabtu, 4 Desember 2021.
Jumlah CCTV di kawasan halte, kata dia, belum termasuk kamera pengawas yang ada di dalam kabin bus untuk mengawasi kinerja sopir dan aktivitas penumpang.
Seluruh CCTV di halte transit (BRT) maupun di dalam kabin bus ini terhubung langsung di Gedung Pusat Komando TransJakarta atau Operating Command Center (TJOCC).
Dari pusat komando itu, pihaknya dapat mengetahui apabila ada sopir yang bertindak ugal-ugalan atau melebihi kecepatan. "Setiap melebihi kecepatan ada peringatan supaya tidak melebihi kecepatan. Ini butuh kedisiplinan baik pengemudi dan kami untuk memantau sekian banyak peredaran bus," ucap Aditya.
Setiap hari, dikatakan Aditya, sekitar 3.500 armada bus yang melayani operasional TransJakarta dengan total jumlah pengemudi mencapai sekitar 8 ribu orang.
Adapun kecepatan maksimal adalah mencapai 50 kilometer per jam.
Ia mengakui dalam pemantauan, masih ditemukan beberapa pramudi bus Transjakarta yang mengebut atau melebihi kecepatan 50 km per jam. "Beberapa temuan memang masih ada di atas itu (di atas 50 km per jam) kami akan melakukan beberapa penindakan setelah ini," ucap Aditya.
Baca juga:
Transjakarta Gandeng Klinik Sekitar Depo untuk Periksa Kesehatan Sopir